WHO: Belasan Ribu Warga Gaza Perlu Direhabilitasi Karena Cedera Parah
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Jumat, 13 September 2024 15:41 WIB
Menurut berbagai laporan yang dikutip jubir tersebut, hingga 10 Mei sebanyak 39 fisioterapis dilaporkan tewas.
Analisis WHO ini hanya berfokus pada cedera baru akibat eskalasi konflik sejak Oktober lalu. Namun, puluhan ribu warga Palestina di Gaza hidup dengan kondisi kronis yang sudah ada sebelumnya, yang diperburuk oleh kurangnya layanan kesehatan yang memadai.
Gerakan Vaksinasi Polio Mencapai Lebih dari 550.000 Anak
Baca Juga: Paus Fransiskus: Negosiasi Gencatan Senjata Gaza yang Sedang Berlangsung Tidak Boleh Terhenti
Peeperkorn juga melaporkan bahwa sebanyak 552.451 anak telah divaksinasi dalam gerakan vaksinasi polio di Gaza. Jumlah itu tidak termasuk data pada hari terakhir karena gerakan tersebut dijadwalkan berakhir pada Kamis..
Ia menekankan bahwa meskipun ada hambatan pada hari pertama pelaksanaan program itu di wilayah utara, pada hari berikutnya mereka berhasil masuk ke Gaza dan memvaksinasi 105.909 anak. Di wilayah itu, tim WHO sempat tertahan karena pembatasan Israel dan perintah evakuasi.
Jumlah anak yang divaksinasi di wilayah tengah mencapai 190.572 anak, dan di wilayah selatan sebanyak 250.820 anak.
Baca Juga: Benjamin Netanyahu Tolak Tekanan Baru atas Gaza dan Sandera Meski Didemo Ratusan Ribu Warga Israel
Menyangkut dampak keterlambatan dan perintah evakuasi terhadap target vaksinasi di zona jeda kemanusiaan di utara, Peeperkorn mengatakan "Kami melihat pada hari pertama di utara sekitar 81.000 anak yang divaksinasi, kemudian 24.000 pada hari kedua."
"Kami memperkirakan mungkin hari ini sekitar 5.000 hingga 10.000 lagi, tetapi tidak lebih dari itu," ujarnya saat menjawab pertanyaan Anadolu.
Ia menjelaskan bahwa setiap zona mengalami peningkatan jumlah anak yang divaksinasi pada hari pertama, namun jumlahnya menurun pada hari-hari berikutnya.
Baca Juga: Media Arus Utama Inggris Dikritik Karena Cenderung Bias Dalam Pemberitaan tentang Gaza
Ada juga vaksinasi berlebih di zona tengah akibat perintah evakuasi sebelumnya. Beberapa pasien dari wilayah utara dan selatan membawa anak-anak mereka ke zona tengah karena pergerakan yang terbatas.