Media Arus Utama Inggris Dikritik Karena Cenderung Bias Dalam Pemberitaan tentang Gaza
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 03 September 2024 17:30 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Media arus utama Inggris kembali mendapat sorotan karena pemberitaan bias tentang Gaza sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.
Kritik terbaru muncul terkait dengan pembunuhan bayi baru lahir oleh Israel di Jalur Gaza bulan lalu.
Etika media kembali menjadi pusat perhatian sejak serangan 7 Oktober 2023, dengan banyak pihak yang mengkritik media arus utama karena pejabat dan pendukung Israel terus membuat pernyataan kontroversial tentang situasi bencana di Gaza, di mana jumlah korban tewas telah mencapai lebih dari 40.700 orang.
Baca Juga: Israel dan Hamas Capai Kemajuan dalam Pembicaraan Pembebasan dan Pertukaran Sandera di Gaza
Faisal Hanif, seorang analis media di Centre for Media Monitoring (CfMM), mengatakan kepada Anadolu bahwa pemberitaan tentang Gaza memiliki beberapa ciri yang mencolok, termasuk informasi yang menyesatkan dan fakta yang tidak akurat.
Bulan lalu, bayi kembar yang baru lahir tewas dalam serangan Israel di wilayah yang terkepung saat ayah mereka pergi untuk mengambil akta kelahiran mereka.
Bayi kembar berusia empat hari, yang lahir di Deir al-Balah, tewas dalam serangan udara di apartemen orang tua mereka di Gaza tengah.
Baca Juga: Uni Eropa, Josep Borell: Perang Gaza Bisa Meluas ke Yerusalem, Tepi Barat dan Lebanon
Namun, beberapa media arus utama, termasuk BBC dan Sky News, memilih untuk tidak menyebutkan "serangan Israel" dalam judul berita mereka di media sosial, memicu reaksi keras dari banyak pengguna yang mempertanyakan "Dibunuh oleh siapa?"
"Pemberitaan tentang Gaza memiliki beberapa ciri yang mencolok. Ada beberapa kali publikasi informasi yang menyesatkan dan fakta yang tidak akurat selama 10 bulan terakhir," kata Hanif.
Ia mencatat bahwa beberapa komentator masih merujuk pada klaim bahwa kelompok Palestina Hamas "memenggal bayi," yang telah dibantah sebagai kebohongan.
Baca Juga: WHO: Periode Vaksinasi Polio di Gaza Tidak Cukup untuk Mencapai Cakupan yang Memadai
Hanif menyoroti bahwa ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengangkat isu ini dalam pidatonya di hadapan Kongres AS pada Juli, BBC melaporkannya secara verbatim tanpa memberikan konteks yang diperlukan bagi pembaca bahwa ini sebenarnya tidak benar dan telah ditemukan sebagai fabrikasi oleh jurnalis investigasi.