Eksponen 1998, Haris Rusly Moti: Suasana Batin Pengunjuk Rasa Sejalan dengan Kehendak Presiden Prabowo
ORBITINDONESIA.COM - Eksponen Gerakan Mahasiswa 1998 dan alumni eksponen Kelompok Cipayung yang tergabung dalam 98 Resolution Network, Haris Rusly Moti menilai, suasana batin pengunjuk rasa sejatinya sejalan dengan kehendak Presiden Prabowo Subianto.
“Menurut pandangan kami, sesungguhnya suasana batin pengunjuk rasa sejalan dengan kehendak Presiden Prabowo yang telah menyatakan siap mati demi melawan koruptor kelas kakap atau kaum ‘serakahnomic’,” kata anggota 98 Resolution Network Haris Rusly Moti dalam keterangan di Jakarta, Sabtu, 30 Agustus 2025.
Haris Rusly Moti mengatakan, kehendak Presiden Prabowo untuk memberantas korupsi bukan sekadar omongan. Komitmen itu, ucap dia, telah ditunjukkan dengan menangkap koruptor sumber daya alam migas, sawit, timah, maupun sumber daya alam lainnya.
“Presiden Prabowo bahkan telah menyita 3,1 juta hektar lahan sawit bermasalah yang selama ini dikuasai oleh kaum ‘serakahnomic’. Hal ini akan menjadi titik tolak dalam membenahi tata kelola keuangan negara dan sekaligus sebagai jalan memperbaiki kesejahteraan rakyat dan pemerataan ekonomi,” ucapnya.
Menurut dia, komitmen Presiden Prabowo untuk melawan kaum serakahnomic melalui efisiensi dan efektifitas anggaran juga sejalan dengan tuntutan rakyat.
“Presiden Prabowo berkomitmen kuat dalam hal menghentikan tantiem direksi dan komisaris BUMN, gaji yang tidak wajar, tunjangan aparatur negara dan BUMN yang berlebihan, ini adalah kebijakan nyata dalam melakukan efisiensi dan penghematan,” katanya.
Di sisi lain, Haris menyebut pihaknya yakin Presiden teliti dan cermat mengevaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG), baik dari aspek tata kelola maupun struktur penyelenggaraannya, demi perbaikan sistem dan mekanisme pelaksanaannya.
Presiden, katanya pula, telah membuat berbagai kebijakan strategis untuk menghentikan ketergantungan pada asing termasuk terhadap utang luar negeri, ketergantungan pada impor, serta menghentikan anggaran defisit dan mendorong agar keuangan nasional dapat mengalir kepada sektor produktif dan lapisan ekonomi terbawah.
“Kami yakin bahwa pemerintahan Prabowo tetap menjamin kemerdekaan berserikat, berkumpul dan menyampaikan pendapat sebagaimana amanat konstitusi. Oleh karena itu, kami, 98 Resolution Network, akan memprakarsai dialog antara berbagai elemen bangsa sehingga terbangun resolusi bersama atas seluruh masalah yang dihadapi bangsa dan negara,” ucapnya.
Sementara itu, mengenai kematian pengemudi ojek daring Affan Kurniawan yang terlindas rantis Brimob saat demo di sekitar gedung parlemen, Jakarta, Kamis, 28 Agustus 2025 malam, 98 Resolution Network menyampaikan duka cita mendalam.
Haris menyebut mendiang Affan merupakan martir pejuang ekonomi rakyat. Oleh sebab itu, dia menyebut pihaknya prihatin atas kejadian bentrokan antara pengunjuk rasa dan aparat kepolisian.
“Kami harapkan unjuk rasa dengan cara kekerasan dapat kita akhiri karena kita sesama anak bangsa,” ujarnya.
“Kami mengapresiasi sikap Presiden Prabowo yang menyatakan akan menindak tegas pihak-pihak yang bertanggung jawab atas jatuhnya korban jiwa dalam unjuk rasa pada 25–28 Agustus 2025,” kata dia.
Dia pun meyakini Presiden Prabowo berdiri bersama para pengemudi ojek online atau ojol. “Karena hanya di era Presiden Prabowo pengendara ojek online mendapatkan tunjangan hari raya,” katanya.
Dia mendukung dan mendesak pihak aplikator ojol untuk membuka diri dan mengakomodasi tuntutan mitra pengemudi, yaitu menurunkan potongan tarif maksimal aplikasi menjadi 10 persen.
Di sisi lain, 98 Resolution Network mendesak penyelenggara negara, baik DPR, pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan DPRD untuk memperhatikan komunikasi publik.
“Agar dalam menyampaikan pandangan politik dilakukan dengan cermat, tidak mencederai perasaan publik dan tidak melakukan tindakan provokatif baik ucapan maupun perbuatan. Komunikasi politik sepantasnya dilakukan secara santun dan bermartabat,” tuturnya.
Sebagai eksponen 98 yang mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, Haris mengatakan penyampaian pendapat di muka umum dalam bentuk unjuk rasa merupakan manifestasi dari kehendak publik untuk memperbaiki kondisi bangsa dan negara.
“Presiden Prabowo tentu saja sangat mencermati dan memahami suasana kebatinan rakyat, siap menyerap aspirasi rakyat dan bersama semua kekuatan rakyat untuk melakukan perbaikan bagi terciptanya suasana yang sebaik-baiknya dan seadil-adilnya,” ucap dia.***