Tokoh-tokoh publik perlu lebih sadar akan tanggung jawab moral mereka. Setiap kata yang mereka lontarkan memiliki dampak besar, terutama di era digital di mana segalanya dapat dengan cepat tersebar.
Mereka harus menjadi contoh bagi masyarakat dalam berargumen dengan elegan, tanpa terjerumus dalam kekasaran.
Debat tanpa akal sehat, yang ditandai dengan hilangnya logika dan maraknya kata-kata kasar, bukan hanya merusak etika komunikasi, tetapi juga memberikan dampak negatif terhadap generasi muda.
Baca Juga: Lukisan Karya Denny JA dalam Perspektif Moderasi Beragama
Ketika mahasiswa menyaksikan tokoh publik yang tidak bisa mengendalikan emosinya dan menggunakan hinaan sebagai argumen, pendidikan karakter yang selama ini dibangun menjadi sia-sia.
Kita perlu kembali kepada nilai-nilai dasar dalam berdebat: logika, data, dan kesopanan. Tokoh publik harus menyadari bahwa mereka adalah panutan, dan setiap kata yang mereka ucapkan membawa dampak yang jauh lebih besar daripada sekadar memenangkan perdebatan. ***
*Penulis adalah pegiat Satupena Jawa Tengah, dan penulis buku-buku Moderasi Beragama, tinggal di Blora
Baca Juga: Catatan Denny JA: Di Kereta Itu, Tak Ditemukannya Sepasang Mata Bola