Pemimpin Oposisi Uganda Bobi Wine Ditembak dan Terluka dalam Bentrokan Lawan Polisi
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 04 September 2024 06:53 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Pemimpin oposisi Uganda, Robert Kyagulanyi, yang lebih dikenal dengan panggilan Bobi Wine, ditembak dan terluka dalam satu bentrokan dengan polisi di luar ibu kota Kampala pada Selasa, 3 September 2024.
Bobi Wine, politisi berusia 42 tahun yang sebelumnya dikenal sebagai bintang pop itu segera dilarikan ke rumah sakit Nsambya.
Partainya, National Unity Platform, menyatakan bahwa Bobi Wine "ditembak di kaki dan mengalami luka serius di Bulindo, Distrik Wakiso."
Sebuah foto yang dibagikan di media sosial X menunjukkan Bobi Wine sedang digotong oleh dua orang pria. Ia tampak kesakitan.
Tersandung dan Cedera
Dalam pernyataannya, polisi mengatakan Wine menghadiri acara Thanksgiving di distrik tersebut. Setelah itu, tak menghiraukan saran polisi, dia dan timnya berangkat dengan melakukan konvoi hingga ke Kota Bulindo.
Baca Juga: Ivan Gunawan: Tujuan Saya Bangun Masjid di Uganda, Afrika untuk Atasi Krisis Air Bersih
"Meski telah diberi arahan, ia tetap bersikeras untuk melanjutkan dan menutup jalan, sehingga memaksa polisi untuk campur tangan guna mencegah iring-iringan tersebut," kata polisi.
Selama bentrokan yang terjadi, polisi menyebut Wine diduga mengalami cedera.
Menurut pernyataan tersebut, petugas polisi di lokasi mengeklaim "ia tersandung saat hendak masuk ke kendaraannya, sehingga menyebabkan cedera." Sementara, timnya menegaskan bahwa ia ditembak.
Baca Juga: Imigrasi Ngurah Rai Bali Amankan Dua Perempuan WNA Asal Uganda Diduga Terlibat Pelacuran
"Penyelidikan akan dilakukan untuk memperjelas fakta-fakta tersebut," kata polisi.
Wine menantang Presiden Yoweri Museveni dalam Pemilu 2021.
Ia menempati posisi kedua dengan 35 persen suara, sedangkan Museveni, petahana berusia 79 tahun, memimpin dengan 59 persen suara.
Baca Juga: Dubes Mohamad Hery Saripudin Pastikan Uganda Hadir pada Indonesia Africa Forum ke-2 di Bali
Pihak oposisi mengeklaim kemenangan mereka telah dicuri, dengan menuduh adanya kecurangan dalam pemilu.
Wine dipandang banyak orang sebagai wajah baru oposisi Uganda dan dianggap sebagai ancaman besar bagi Museveni yang telah berkuasa sejak 1986.***