Ekonom Senior Indef, Didik J Rachbini: Aset Perbankan Syariah Bakal Segera Tembus Rp1.000 Triliun
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 03 September 2024 13:00 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Ekonom Senior Institute For Development of Economics And Finance (Indef) Didik J Rachbini menyatakan, aset perbankan Indonesia punya potensi besar segera menembus Rp1.000 triliun.
Menurut Didik J Rachbini, berdasarkan data terakhir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total aset bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) per akhir Januari 2024 mencapai Rp845,61 triliun.
"Sebenarnya Rp1.000 triliun ini bisa berkembang dan menurut saya (potensinya) cukup besar," kata Didik J Rachbini saat menyampaikan sambutan di peluncuran Center for Shariah Economic Development (CSED), di Jakarta, Selasa, 3 September 2024.
Baca Juga: Dirut BSI Hery Gunardi: Bank Syariah Indonesia Sedang Siapkan Kantor Cabang di Jeddah, Arab Saudi
Untuk terus mengembangkan industri perbankan syariah, Didik mengatakan penting untuk tidak hanya memberi perhatian pada aspek instrumen teknikal, bisnis maupun manajemen.
Namun, Pemerintah serta pemangku kepentingan (stakeholder) juga perlu menyoroti aspek politik ekonominya.
Dalam hal ini, ia mencontohkan aspek politik ekonomi dengan masih adanya kesenjangan kepemilikan tanah di Indonesia.
Baca Juga: ICDX Bersama Akademisi dari Berbagai Negara Terbitkan Buku Mini tentang Komoditas Syariah
"Yang tidak memiliki tanah jumlahnya sangat besar, dan yang mengakumulasi tanah sangat besar. Mengapa tidak ekonomi syariah ini juga membantu untuk menyelesaikan masalah-masalah ketimpangan itu?," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa pihaknya memastikan adanya landasan kuat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah bagi pemerintahan mendatang.
Dalam lima tahun terakhir, ujar Wapres, peringkat ekonomi dan keuangan syariah Indonesia di tingkat global terus meningkat dari posisi ke-10 naik menjadi posisi ke-3. Indonesia juga berhasil mempertahankan posisi ke-2 di sektor makanan halal dan posisi ke-3 di sektor fesyen Muslim.
“Bahkan pada tahun 2024, Indonesia berhasil meraih peringkat pertama pada Global Muslim Travel Index,” ujar Wapres pula.
Kinerja ekonomi dan keuangan syariah juga tercermin sangat positif, yang didorong oleh pertumbuhan sektor unggulan rantai nilai halal sebesar 3,93 persen, dan mampu menopang hampir 23 persen dari ekonomi nasional.
Selain itu, katanya lagi, perkembangan keuangan syariah juga ditandai dengan meningkatnya aset dan diversifikasi lembaga keuangan syariah.
Baca Juga: Mantan Anggota DPR Hakam Naja: Indonesia Perlu Belajar dari Malaysia Kembangkan Ekonomi Syariah
“Aset pasar modal syariah pun mencapai hampir 20 persen dari total aset pasar modal nasional,” ujar Wapres.***