Dirjen Africa CDC, Jean Kaseya: Mpox Bukan Isu Kesehatan yang Hanya Pengaruhi Benua Afrika
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 28 Agustus 2024 21:04 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (Africa CDC) menyatakan tidak tepat jika Mpox dianggap sebagai isu kesehatan yang hanya mempengaruhi benua Afrika.
"Mpox adalah masalah kesehatan utama terutama di Afrika tetapi juga secara global," kata Direktur Jenderal Africa CDC Jean Kaseya dalam pengarahan virtual pada Selasa, 27 Agustus 2024.
Oleh karena itu, ujarnya, Africa CDC untuk pertama kalinya telah membentuk tim manajemen insiden kontinental dan rencana respon kontinental yang menyeluruh di Afrika.
Baca Juga: Uni Eropa: Risiko Virus Mpox Rendah Tetapi Kasus Impor Mungkin Meningkat di Eropa
Kaseya juga mengatakan kepada wartawan bahwa Africa CDC secara aktif bekerja sama dengan negara-negara anggota Uni Afrika, kepala negara, dan berbagai pemangku kepentingan untuk mempelopori tanggapan terpadu terhadap virus tersebut.
Hingga Senin, 26 Agustus 2024, Africa CDC melaporkan total 22.863 kasus Mpox di 13 negara anggota Uni Afrika. Angka tersebut mencakup 3.641 kasus yang dikonfirmasi, 19.222 kasus yang diduga, dan 622 kematian.
Kaseya juga mendesak negara-negara anggota untuk memperkuat mekanisme pengawasan mereka, dengan menekankan bahwa hal itu akan membantu mengatur respons yang terinformasi dengan baik di seluruh benua.
Baca Juga: Kementerian Kesehatan Thailand Konfirmasi Temuan Kasus Pertama Varian Baru Virus Mpox
Ia menambahkan bahwa CDC Afrika sedang berupaya mengamankan vaksin untuk mencegah penyebaran virus, dengan 250.000 dosis telah diperoleh dan sekitar 165.000 dosis lainnya masih dalam proses pengadaan.
Afrika Tengah menjadi wilayah yang paling terdampak Mpox, dengan 20.719 kasus dan 618 kematian, diikuti oleh wabah yang lebih kecil di Afrika Timur, Selatan, dan Barat.
Gabon adalah negara terbaru yang melaporkan wabah, mengonfirmasi kasus pertamanya pada 22 Agustus, yang melibatkan seorang pelancong yang kembali dari Uganda.
Baca Juga: Pakar Kesehatan AS Berbeda Dengan COVID-19, Mpox Tidak Akan Sebabkan Penutupan Sekolah
Meskipun Afrika Utara belum melaporkan kasus apa pun, jumlah kasus terus bertambah di tempat lain di benua itu dan menegaskan kebutuhan mendesak untuk upaya kesehatan masyarakat yang terkoordinasi, menurut Kaseya.***