DECEMBER 9, 2022
Internasional

Margaret Harris: WHO Sarankan Vaksinasi Terarah untuk Atasi Cacar Jenis Mpox Ketimbang Vaksinasi Massal

image
ilustrasi penanganan Mpox. ANTARA/Anadolu/PY

ORBITINDONESIA.COM - Organisasi Kesehatan Dunia, WHO merekomendasikan "vaksinasi terarah" dalam upaya melawan cacar jenis mpox, alih-alih vaksinasi massal di wilayah di mana virus tersebut terdeteksi, dengan alasan bahwa menghentikan penyebaran mpox lebih mudah daripada menangani COVID-19.

“Vaksinasi massal tidak direkomendasikan; ini sangat penting. Vaksinasi harus benar-benar terarah di tempat di mana virus menyebar,” kata juru bicara WHO Margaret Harris dalam wawancara eksklusif dengan Anadolu.

WHO mencatat bahwa penyebaran cepat virus ini telah menarik perhatian global dan mengatakan bahwa virus mpox memiliki dua jenis genetik: Clade 1 dan Clade 2.

Baca Juga: Belajar dari Covid-19, Presiden Jokowi Minta Menkes Segera Sediakan Vaksin Cacar Monyet dan Jaga Pintu Masuk

Harris menyatakan keprihatinan atas jenis baru virus ini, Clade 1b, yang muncul tahun lalu, dengan mengatakan: “Inilah yang kami khawatirkan karena virus ini menyebar sangat cepat. Ini juga memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi, terutama di kalangan anak-anak.”

Dengan menekankan bahwa salah satu kekhawatiran utama adalah penyebaran virus yang cepat, dia mengatakan bahwa virus ini menyebabkan lebih banyak kasus pada 2024 dibandingkan dengan 2023, dan bahwa tahun lalu telah mencatat lebih banyak kasus mpox daripada sebelumnya.

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa untuk sementara jumlah kasus mpox meningkat di bagian timur Republik Demokratik Kongo. Virus tersebut juga menyebar ke Burundi, Rwanda, Uganda, dan Kenya.

Baca Juga: Fakta 7 Kasus Penderita Cacar Monyet di Indonesia, Semua Pria dan Tertular Melalui Kontak Seksual

“Kami melihat tingkat kematian yang lebih tinggi, sekitar 3 persen dan di kelompok yang sangat rentan, seperti anak-anak kecil, lebih tinggi dari itu," katanya.

"Kami sangat khawatir tentang dampaknya terhadap anak-anak kecil. Sekarang penting untuk memahami bahwa populasi yang terkena dampak penyebaran ini adalah orang-orang yang terlantar akibat konflik. Mereka berada dalam situasi yang sangat genting,” katanya.

Menunjukkan bahwa orang dengan infeksi cacar dan HIV lebih mungkin mengalami bentuk mpox yang lebih parah, Harris mengatakan bahwa mereka memiliki risiko kematian yang lebih tinggi.

Dia mencatat bahwa tidak ada pengobatan khusus untuk virus mpox dan tidak ada obat antivirus untuk melawannya, tetapi pengobatan simptomatik efektif.

Baca Juga: Waspada Penularan Cacar Monyet, Ini Daftar Kasus di Sejumlah Negara Termasuk Indonesia

Juru bicara WHO mengatakan bahwa orang yang terinfeksi penyakit ini akan mengembangkan ruam kulit, menekankan perlunya pengobatan untuk mencegah infeksi lainnya.

Halaman:
1
2
3
Sumber: Antara

Berita Terkait