DECEMBER 9, 2022
Kesehatan

Dirjen WHO Ghebreyesus: Penyakit Mpox Termasuk Darurat Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia

image
Virus Mpox sedang menyebar ke banyak negara di benua Afrika. Dirjen WHO Ghebreyesus khawatir. /HO- Anadolu/www.aa.com.tr

ORBITINDONESIA.COM - Dirjen WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) Ghebreyesus pada Rabu, 14 Agustus 2024, menyatakan situasi penyakit Mpox terkini sebagai “kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia".

“Kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia merupakan tingkat peringatan tertinggi di bawah hukum kesehatan dunia," sebut Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO pada X.

“Saran Komite Darurat kepada saya, dan dari @AfricaCDC, yang kemarin menyatakan darurat kesehatan masyarakat untuk keamanan regional, sudah sejalan,” tambah.Ghebreyesus.

Baca Juga: Asal Usul Wabah Virus Cordyceps di Serial Film The Last of Us Si Pembawa Kiamat yang Berawal dari Jamur

“WHO berkomitmen dalam beberapa hari dan pekan ke depan untuk mengoordinasikan respons global, bekerja sama dengan masing-masing negara yang terkena dampak, dan memanfaatkan kehadiran kami di lapangan, untuk mencegah penularan, mengobati mereka yang terinfeksi, dan menyelamatkan nyawa,” kata Ghebreyesus.

“Untuk mendanai pekerjaan ini, WHO telah mengembangkan rencana respons regional, yang membutuhkan dana awal sebesar 15 juta dolar AS (Rp235 miliar). Kami telah mengeluarkan 1,45 juta dolar AS (Rp22,7 miliar) dari Dana Kontingensi untuk Keadaan Darurat WHO. Kami berencana untuk mengeluarkan lebih banyak lagi dalam beberapa hari mendatang. Kami juga meminta bantuan kepada para donor untuk mendanai sisa rencana respons,” lanjut dia.

Sejak awal 2024, lebih dari puluhan negara-negara Afrika melaporkan penyakit tersebut, yang ditularkan melalui kontak erat, dimana Republik Demokratik Kongo melaporkan lebih dari 90 persen kasus.

Baca Juga: Wabah Virus Lassa di Nigeria Sebabkan 156 Orang Meninggal Dalam 4 Bulan Terakhir

Menurut WHO, Mpox menyebabkan ruam dan gejala yang mirip dengan flu.

Mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai Monkeypox, adalah penyakit zoonosis (penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia) yang disebabkan oleh virus monkeypox.

Penyakit ini pertama kali ditemukan pada monyet laboratorium pada tahun 1958, dan kasus pertama pada manusia dilaporkan pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.

Baca Juga: Wabah Infeksi Bakteri Pemakan Daging Merebak di Seluruh Wilayah Jepang, Sudah Hampir 1.000 Kasus

Virus penyakit ini disebabkan oleh virus *monkeypox*, yang termasuk dalam keluarga *Poxviridae*, yang juga mencakup virus penyebab cacar (smallpox).

Virus ini dapat ditularkan dari hewan yang terinfeksi (seperti primata, tikus, atau hewan pengerat lainnya) ke manusia melalui gigitan, cakaran, atau kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit hewan yang terinfeksi.

Meskipun lebih jarang, penularan dari manusia ke manusia juga dapat terjadi melalui kontak langsung dengan lesi kulit atau cairan tubuh orang yang terinfeksi, serta melalui droplet pernapasan dalam jarak dekat.

Baca Juga: Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, UNRWA Laporkan Wabah Hepatitis di Seluruh Jalur Gaza

Gejala Mpox mirip dengan gejala cacar, tetapi biasanya lebih ringan. Mereka muncul 5 hingga 21 hari setelah terpapar virus dan biasanya berlangsung selama 2 hingga 4 minggu.

Mpox menjadi perhatian kesehatan global karena potensi penyebaran dan keparahannya, meskipun penyakit ini jauh lebih ringan dibandingkan dengan cacar.

Wabah Mpox lebih sering terjadi di bagian Afrika Tengah dan Barat, tetapi kasus sporadis telah dilaporkan di berbagai negara di luar Afrika, terutama terkait dengan perjalanan internasional atau kontak dengan hewan yang diimpor.***

Sumber: Antara/Chat GPT

Berita Terkait