Denny JA Melayani Anggota SATUPENA dengan Biaya Rp3,2 Miliar
- Penulis : Krista Riyanto
- Sabtu, 17 Agustus 2024 15:28 WIB
Ketiga: promosi dan pemasaran karya. Ini paling banyak dimanfaatkan oleh anggota. Karya mereka bisa diposting di WAG SATUPENA dan juga melalui penerbitan Kios SATUPENA. Bahkan beberapa anggota “berdagang buku” di WAG SATUPENA.
Yang keempat dan kelima adalah memberi penghargaan kepada penulis dan peluang publikasi.
Kelima butir yang dikemukakan Ketua Umum SATUPENA Denny JA tadi sejatinya adalah bentuk pelayanan yang diberikan kepada anggota.
Baca Juga: ORASI DENNY JA: Sisi Ekonomi Gerakan Lingkungan Hidup dan Green Religions
Saya kembali menandai kata melayani dengan stabilo kuning menyala.
Melayani anggota SATUPENA itulah yang dikerjakan oleh pengurus SATUPENA. Pengurus ada yang sadar dia sedang melayani, dan ada pula yang tidak. Lebih bagus pula pengurus melayani sambil bergembira.
Namun demikian, tentu saja pelayanan yang diberikan belum maksimal. Atau, ada anggota yang belum merasakannya. Tak apa. Pengurus terus meningkatkan pelayanan yang diberikan ke anggota agar layanan tersebut terasa nikmatnya.
Baca Juga: Denny JA Berkarya di Era Financial Freedom
Memang tidak mudah melayani anggota SATUPENA yang berjumlah 1.000 orang yang sudah dapat kartu anggota, dan lebih banyak lagi yang belum mendapat kartu.
Pelayanan yang diberikan kepada 1.000 orang juga memerlukan dana besar. Karena itu, saya sempat berpikir agak lama ketika Bendahara Ajisatria Sulaeman membacakan laporan keuangan: Bahwa dalam 3 tahun lebih Denny JA menjabat Ketua Umum dia telah membiayai SATUPENA Rp3,2 miliar.
Hormat saya kepada Ketua Umum SATUPENA Denny JA yang telah melayani anggota dan membiayai oragnisasi dengan dana Rp3,2 miliar.
Baca Juga: ORASI DENNY JA: Tanah Airku dalam Lagu, Puisi, dan Lukisan
Saya belum pernah mendengar sebelumnya ada orang yang perhatiannya begitu besar sekali kepada penulis, dan keluar uang juga banyak sekali untuk organisasi penulis. ***