Juru Bicara WMO, Clare Nullis: Perubahan Iklim Menjadi Kekuatan Pendorong Utama Panas Ekstrem di Seluruh Dunia
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 14 Agustus 2024 06:54 WIB
Eropa mengalami pemanasan dengan laju lebih dari dua kali lipat rata-rata global. Kedekatan benua tersebut dengan Kutub Utara memainkan peran yang signifikan.
Dari Juni 2023 hingga Juni 2024, rekor suhu global telah dipecahkan selama 13 bulan berturut-turut.
Menurut sistem pemantauan satelit Copernicus Uni Eropa, tanggal 21 Juli tercatat sebagai hari terpanas secara global dalam sejarah baru-baru ini.
Baca Juga: Kebakaran Hutan di Yunani Dipicu oleh Perubahan Iklim dan Angin Kencang Menewaskan Satu Orang
Pada tahun 2023, setiap benua mengalami gelombang panas yang meluas, intens, dan berkepanjangan, dan tren pemanasan Bumi terus berlanjut.
Para ahli memprediksi bahwa suhu tinggi akan terus berlanjut di banyak wilayah dalam waktu dekat.
Tahun ini, Eropa kembali terkena dampak besar dari panas ekstrem, terutama di Mediterania dan Balkan, di mana gelombang panas berkepanjangan tercatat pada bulan Juli.***
Baca Juga: Kesepakatan Dana Perubahan Iklim untuk Indonesia, yang Dijanjikan Senilai USD 20 miliar, Kini Macet