DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Pameran Visaraloka, Indonesia Bertutur 2024 di Ubud Bali Sudah Dibuka untuk Publik, Tersebar di Lima Museum

image
Pitchapa Wangprasertpul, seniman asal Thailand, sedang menampilkan instalasinya di TONYRAKA Art Gallery, Ubud, Kamis, 8 Agustus 2024. (ANTARA/Farika Khotimah)

ORBITINDONESIA.COM - Program Visaraloka yang menjadi bagian mega festival Indonesia Bertutur 2024 di Ubud resmi dibuka untuk publik, Kamis, 8 Agustus 2024.

Program Indonesia Bertutur 2024 tersebut tersebar di lima museum, yakni Neka Art Museum, Museum Puri Lukisan, TONYRAKA Art Gallery, Rumah Topeng & Wayang Setia Darma, dan ARMA Museum.

"Ruang ekspresi ini bukan hanya menampilkan sebuah karya seni, tapi justru dari sinilah kita bisa menggali lebih banyak eksplorasi, lebih banyak potensi seni, baik dari seni bertutur dalam negeri maupun beberapa negara lain," kata Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti saat ditemui di TONYRAKA Art Gallery, Ubud, Bali, terkait Indonesia Bertutur 2024.

Baca Juga: Maestro Seni Prof I Made Bandem Menari Topeng Pada Festival Seni Nusantara di Tukad Bindu Denpasar

Di Neka Art Museum, ada sekitar tujuh instalasi seni. Salah satunya adalah instalasi bertajuk "The Scale of Injustice" karya Kawita Vatanajyankur.

Seniman asal Thailand ini menampilkan dirinya dalam satu set timbangan yang menyeimbangkan tindakan dua tubuh yang bekerja di dua titik tumpu. Timbangan itu berdiri di alas berlumpur sebagai visualisasi tanah tercemar akibat bahan kimia.

Sementara itu, ada sekitar lima instalasi seni yang dipamerkan di Puri Lukisan. Salah satunya, yakni instalasi bernama AMRT karya Indah Arsyad. Instalasi ini terdiri dari bambu, reong, musik rindik, air, video generatif, dan Internet of Thing (IoT).

Baca Juga: Otniel Tasman Asal Banyumas, Peserta Program Residensi Budaya 2024 Usung Proyek Kesenian Antikolonialisme

Kemudian di TONYRAKA Art Gallery, ada sekitar empat instalasi. Salah satu instalasinya berjudul "Live Water" karya Pitchapa Wangprasertpul, seniman asal Thailand. Instalasi ini dipamerkan menggunakan pasir dan es batu.

Sedangkan di Rumah Topeng & Wayang Setia Darma, ada sekitar lima instalasi yang dipamerkan. Salah satunya adalah instalasi Subterranean Thunder #1 karya Jompet Kuswidananto.

Terakhir, pada program Visaraloka di ARMA Museum, terdapat sekitar enam instalasi. Salah satunya adalah milik Samson Young yang berjudul "Muted Situation 2: Muted Lion Dance." Instalasi ini terdiri dari pemutaran video dan lukisan.

Baca Juga: Menyimak Penggambaran Ziarah Batin di Pameran Seni Speaking the Unspeakable di Galeri Neo, Jakarta Pusat

Program Visaraloka sendiri dibuka selama 12 hari dari tanggal 8-18 Agustus 2024, mulai pukul 09.00 WITA sampai 17.00 WITA.

Mega Festival Indonesia Bertutur 2024 resmi dibuka pada Rabu, 7 Agustus 2024, di Lapangan Chandra Muka, Batubulan, Gianyar, Bali.

Festival tersebut juga membuka berbagai kegiatan publik di beberapa lokasi, seperti ARMA Museum and Resort, Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma, TONYRAKA Art Gallery, Neka Art Museum, dan Museum Puri Lukisan.

Baca Juga: Dian Sastrowardoyo: Seni Tradisional Perlu Dikemas dengan Sentuhan Teknologi Modern Agar Sesuai Kebutuhan Kini

Berbagai kegiatan dapat dinikmati publik selama 12 hari, mulai 7 hingga 18 Agustus 2024.

Seluruh rangkaian kegiatan dalam Indonesia Bertutur 2024 terdiri dari sembilan program utama: Maha Wasundari (seremoni dan pertunjukan pembukaan), Visaraloka, Kathanaya, Layarambha, Ekayana, Samaya Sastra, Anarta, Kiranamaya, dan Virama. Ruang-ruang ekspresi budaya ini dapat dikunjungi secara gratis dan terbuka untuk umum.***

Sumber: Antara

Berita Terkait