Belanda dan RI Perkuat Ikatan Budaya Melalui Program Pertukaran Pengetahuan Museum
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 01 Juli 2024 14:00 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Belanda dan Indonesia memperkuat ikatan budaya melalui Program Pertukaran Pengetahuan Museum yang memungkinkan pertukaran ide dan pengalaman, sehingga meningkatkan kemampuan para profesional museum di Jakarta.
Kedutaan Besar Kerajaan Belanda melalui keterangan resminya di Jakarta, Senin, 1 Juli 2024 menjelaskan bahwa inisiatif tersebut merupakan kerja sama antara Kedutaan Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Timor- Leste, dan ASEAN, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dutch Cultural Heritage Agency (RCE) dan Reinwardt Academy.
"Belanda sangat berkomitmen untuk mendukung sektor warisan budaya Indonesia. Melalui inisiatif seperti program Pertukaran Pengetahuan Museum, kami bertujuan untuk berbagi keahlian kami dan mendorong pertukaran ide yang dinamis yang akan menguntungkan kedua negara kita,” kata Wakil Kepala Misi Kedutaan Besar Belanda, Adriaan Palm.
Baca Juga: DKI Jakarta Pakai Teknologi Imersif di Museum Wayang
Program Pertukaran Pengetahuan Museum didirikan sebagai tanggapan atas permintaan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Tujuan utama program meliputi pertukaran praktik terbaik dari Belanda yang dapat diterapkan pada museum di Jakarta, memfasilitasi pertukaran antar-rekan untuk mengatasi tantangan saat ini.
Program paralel juga sedang dilaksanakan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia.
Baca Juga: Al-Safiyyah Museum and Park Jadi Daya Tarik Jemaah di Kota Madinah, Arab Saudi
Upaya yang dilakukan di antaranya membentuk lokakarya kreatif, membentuk citra modern museum di Jakarta agar menarik pengunjung setelah pandemi, dan mengidentifikasi potensi kerja sama antara museum di Belanda dan Jakarta.
“Lokakarya ini diharapkan dapat memberikan perspektif baru bagi program publik museum, khususnya dengan keluarga sebagai dasar pendidikan,” ucap Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana.
Sesi pelatihan perdana yang telah diadakan pada Oktober 2023 lalu berfokus pada manajemen strategis museum.
Baca Juga: NATO Resmi Tunjuk Perdana Menteri Belanda Mark Rutte Sebagai Sekjen Pengganti Jens Stoltenberg
Sebanyak 30 peserta dari sembilan belas museum, unit budaya, dan galeri merumuskan strategi manajemen museum menggunakan kanvas model bisnis.
Sesi tersebut menekankan pentingnya menetapkan visi dan misi yang jelas, menyelaraskan peran staf, dan mengintegrasikan strategi pemasaran kontemporer.
Pada sesi Juli 2024 akan berfokus pada program museum untuk keluarga. Pelatihan akan membahas pembelajaran lintas generasi, program keluarga, dan penyampaian konten yang efektif dalam konteks museum.
Peserta akan merancang pameran dan program yang berorientasi pada keluarga dengan tujuan mengubah museum menjadi ruang yang menarik bagi keluarga.
Sedangkan sesi pelatihan penutup yang dijadwalkan pada Oktober 2024 akan membahas penilaian koleksi museum.
Para ahli dari RCE akan membimbing peserta tentang prioritas koleksi, mengintegrasikan pendapat publik, dan memanfaatkan objek untuk program pendidikan langsung.***