DECEMBER 9, 2022
Internasional

Akibat Ketegangan Regional, Berbagai Maskapai Penerbangan Besar Hentikan Penerbangan ke Israel

image
Ilustrasi -Maskapai penerbangan Lufthansa yang menangguhkan penerbangan ke Israel (Foto: Lufthansa)

ORBITINDONESIA.COM - Maskapai penerbangan besar telah menangguhkan penerbangan mereka ke Israel karena ketegangan regional terus meningkat dengan Iran dan Hizbullah menyusul pembunuhan kepala politik Hamas Ismail Haniyeh, Kamis, 8 Agustus 2024.

Lufthansa Group Jerman membatalkan penerbangannya ke Israel hingga 13 Agustus, sedangkan unitnya Swiss International Airlines, Austiran Airlines, Brussels Airlines, dan Eurowings juga membatalkan penerbangan hingga 12 Agustus.

Maskapai penerbangan AS Delta Air Lines mengatakan akan menghentikan penerbangan ke Tel Aviv hingga 31 Agustus, sementara maskapai penerbangan Belanda KLM mengumumkan penangguhan semua penerbangan ke Israel hingga 26 Oktober.

Baca Juga: WSJ: Sistem Pertahanan Iron Dome Israel Mungkin Tak Mampu Mengadang Seluruh Drone dan Rudal Iran

Maskapai penerbangan AS United Airlines mengatakan semua penerbangan ke Israel akan ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut.

United menambahkan bahwa mereka akan "terus memantau situasi dan akan fokus pada keselamatan pelanggan dan kru kami saat kami memutuskan kapan akan melanjutkan pelayanan."

Haniyeh dibunuh di Teheran pada 31 Juli 2024 setelah menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran. Meski Hamas dan Iran menuduh Israel melakukan pembunuhan Haniyeh, namun Tel Aviv belum mengonfirmasi atau membantah bertanggung jawab.

Baca Juga: AS Tegaskan Tak Ada Toleransi Bagi Tentara Israel yang Lakukan Pelecehan Seksual Pada Tahanan Palestina

Hizbullah juga mengancam akan membalas Israel setelah pembunuhan komandan seniornya Fouad Shukr dalam serangan udara di pinggiran selatan Beirut pada 30 Juli.

Eskalasi tersebut terjadi dengan latar belakang perang Israel yang menghancurkan di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 39.600 oran dan melukai lebih dari 91.600 orang lainnya sejak 7 Oktober 2023 setelah serangan Hamas.***

Sumber: Antara

Berita Terkait