Rusmin Sopian: Amanah Publik untuk Kesejahteraan Publik
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 05 Agustus 2024 00:01 WIB
Pembangunan akan berhasil jika rakyat merasa didampingi oleh para pemegang kekuasaan yang berwatak melindungi, mengayomi dan memiliki keteladanan yang tinggi dan bermoral.
Jika apa yang telah dikerjakan rakyat dengan segenap kemampuan jiwa dan raga hanya menguntungkan para pemegang kekuasaan, maka tekad dan cita-cita bersama itu akan lenyap. Dan kalau kita masih memelihara para pejabat publik yang masih banyak mengambil daripada memberi maka yang muncrat dan lahir adalah sikap masa bodoh, apatis, karena rakyat telah kehilangan kepercayaan dan legitimasinya kepada para pemangku kekuasaan.
Kalau sudah demikian, maka pejabat publik (pemimpin) memang hanya berpredikat sebagai pemimpin atribut tanpa kuasa hakiki.
Dan rakyat pada hari penghakiman di TPS-TPS akan menjawabnya dengan kekuasaan mereka, yang hanya akan membuat pejabat publik hanya tinggal nama tanpa kesan dan tanpa warisan yang dapat dibanggakan sepanjang hidup oleh rakyatnya.
Tak heran banyak calon incumbent yang Sejarah telah mencatat, bahwa jika rakyat sudah kehilangan kepercayaan kepada para pemangku kekuasaan, maka upaya dan usaha untuk mengembalikan rasa kepercayaan itu teramat sulit dan bahkan teramat mahal.
Dan kondisi ini amat sulit bagi suatu negara dan daerah untuk membangun.
Kondisi Ini menyiratkan, bahwa tanpa adanya kesamaan cita-cita antara rakyat dan para pemangku kekuasaan maka tidak akan lahir hubungan dialogis dan saling percaya antara rakyat selaku pemberi mandat kekuasaan dan pemimpin sebagai penerima mandat dari publik.
Pada saat tertentu para pemegang kekuasaan perlu menjadi penunjuk jalan, pembimbing dan pelindung.
Dan pada suatu saat pula, pemimpin perlu minta petunjuk kepada rakyat. Itulah hubungan simbiosis mutualisme antara Pemimpin yang menerima amanah dari rakyat dan rakyat yang memberikan mandat kepada pemimpin untuk memimpin dengan rasa tulus ikhlas dan penuh suka cita serta kegembiraan yang amat hakiki.
Baca Juga: Rusmin Sopian: Buku dari Bangka Selatan untuk Nusantara
Toboali, 2024