DECEMBER 9, 2022
Jakarta

Seratusan Guru Honor Jakarta yang Sempat di-PHK Sudah Kembali Mengajar

image
Rapat kerja Komisi E DPRD dengan Dinas Pendidikan Jakarta, Selasa 23 Juli 2024. (ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM - Sebanyak 141 guru honor putus kerja di Jakarta telah kembali mengajar di sekolah masing-masing.

"Mereka (yang sempat diputus), hari ini sudah mulai masuk," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Budi Awaluddin di rapat kerja dengan Komisi E DPRD, Selasa 23 Juli 2024.

Budi mengatakan, setelah berunding dan berdiskusi dengan guru yang terdampak tersebut, disepakati bahwa mereka kemudian dikembalikan lagi ke sekolah masing-masing.

Baca Juga: Guru Besar Universitas Nasional, Lili Romli: Ridwan Kamil Tidak Punya Kompetitor di Pilkada Jawa Barat

Pengembalian para guru tersebut setelah mendengarkan berbagi masukan.

"Yang 141, kami jamin sudah aman yang penting membuat tenang mereka dan nyaman mereka terlebih dahulu," katanya.

Menurutnya, ke depannya mereka akan disebar ke beberapa sekolah yang memang masih kekurangan guru, terutama pada tingkat sekolah dasar (SD).

Baca Juga: Universitas Lambung Mangkurat Usut Dugaan Pelanggaran Dosen Merekayasa Persyaratan Guru Besar

Budi mengatakan, jumlah guru honor kurang lebih 4.000 orang. Setiap satu sekolah memiliki satu hingga dua guru honor.

Ia menjelaskan bahwa rekrutmen guru honor selama ini diangkat oleh kepala sekolah, karena kebutuhan pendidikan tanpa melalui rekomendasi berjenjang ke tingkat dinas.

Oleh karena itu, katanya, kepala sekolah yang menerima guru honor tanpa sepengetahuan Dinas Pendidikan (Disdik) akan dipanggil untuk dibina dan dievaluasi.

Baca Juga: Universitas Indonesia Raih Top Government Public Relations Award 2024 Kategori Perguruan Tinggi Negeri

"Kami sudah kumpulkan semua kepala sekolah agar tidak lagi mengangkat guru honor tanpa sepengetahuan dinas pendidikan," katanya.

Kepala Sekolah SMAN 112 Jakarta Barat Mutia mengatakan, pengangkatan guru honor tersebut adalah upaya untuk menjamin kebutuhan guru di sekolahnya. 

Menurutnya, banyak guru yang pensiun sehingga anak didik tidak mendapat pengajar yang memenuhi kriteria mereka, bahkan ketika belum mengangkat guru honor jam pelajaran selalu kosong.

Baca Juga: Sekitar 4.000 Guru Honor Peroleh Data Pokok Pendidikan, Heru Budi Hartono: Ada Lowongan Konrak Kerja Individu

"Kami sudah bersurat ke Dinas Pendidikan, tapi tidak ada respon. Sedangkan guru yang pensiun itu banyak. Jadi, kami terpaksa mengangkat guru honor," katanya. ***

Berita Terkait