DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Guru Besar Universitas Nasional, Lili Romli: Ridwan Kamil Tidak Punya Kompetitor di Pilkada Jawa Barat

image
Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat acara konsolidasi Relawan Kita (RK) di Jakarta, Sabtu, 22 Juni 2024. Menurut Lili Romli, RK tak punya kompetitor di Jawa Barat. ANTARA/HO-Relawan Kita

ORBITINDONESIA.COM - Guru Besar dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta Profesor Lili Romli mengatakan, saat ini Ridwan Kamil (RK), tidak punya kompetitor jika maju Pilkada Jawa Barat (Jabar).

"Peluang Ridwan Kamil lebih besar dan belum memiliki kompetitor," kata Lili Romli ketika dihubungi di Jakarta, Senin, 24 Juni 2024.

Menurut Lili Romli, Ridwan Kamil sebagai mantan Gubernur Jawa Barat memiliki basis massa yang lebih kuat, dibandingkan jika maju di Pilkada Jakarta.

Baca Juga: Peneliti Politik BRIN Lili Romli: PDIP dan PKS Harapan Terakhir untuk Jadi Parpol Oposisi

"Kalau RK maju di Pilkada Jakarta menjadi kompetitor kuat untuk Anies Baswedan. RK perlu kerja politik yang keras, karena hasil survei di posisi ketiga," jelasnya.

Tetapi kata dia, sosok RK dan Anies untuk warga Jakarta, dianggap sebagai tokoh politik yang berhasil dalam memimpin dan membangun daerahnya masing-masing.

Hal itu juga disampaikan Lili dalam diskusi forum guru besar dan doktor insan cita, bertajuk menakar peluang Anies Baswedan pada Pilgub Jakarta 2024.

Baca Juga: Kelakar Airlangga Hartarto: Ridwan Kamil Sudah OTW ke Jakarta, Sedangkan Anies Bergerak-gerak Saja

Sementara itu, pengamat politik sekaligus akademisi dari Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam mengatakan partai politik dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang paling diuntungkan jika Ridwan Kamil (RK) maju di Pilkada Jakarta.

"Sangat dipahami, bahwa yang mendorong RK bukan dari Golkar, tetapi ekternal Golkar, partai koalisi KIM, dan yang paling kencang di level Ketua Umum adalah Zulkufli Hasan," katanya.

KIM merupakan koalisi partai politik pengusung pasangan Prabowo-Gibran pada pemilihan presiden 2024. Parpol itu yakni Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat serta empat partai non-parlemen yaitu PBB, Gelora, PSI dan Garuda.

Baca Juga: Partai Golkar: Ridwan Kamil Mampu Bawa Efek Ekor Jas pada Pilkada Jawa Barat 2024

Menurut dia, saat ini Golkar masih berhitung, apakah mengusung RK di Pilkada Jakarta atau tetap sebagai petahana di Pilkada Jawa Barat. Alasannya, jika RK meninggalkan Jabar, maka akan meninggalkan kevakuman basis kekuatan politik, yang sudah terkonsolidasi dengan baik.

"Kalau RK bergeser, maka basis di Jabar akan tercerai berai, dan menjadi keroyokan aktor politik yang lain," katanya.

Menurut dia, PAN salah satu partai yang memperoleh keuntungan dari kepindahan RK. PAN mempunyai kartu bernama Bima Arya, yang sudah dua kali menjadi Wali Kota Bogor dan butuh ruang kontestasi yang lebih besar. Sementara partai lain juga untung seperti Gerindra dengan kandidat Dedi Mulyadi, yang juga mantan politikus Golkar.

Baca Juga: Pengamat Ahmad Khoirul Umam: Koalisi Indonesia Maju Diuntungkan Jika Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta

Sebelumnya, survei terbaru SMRC menempatkan nama Ridwan Kamil berada di urutan pertama Top of Mind responden saat dilakukan simulasi nama terbuka siapa yang bakal dipilih jika Pilgub Jabar digelar hari ini. RK dipilih 52,2 persen responden SMRC pada survei yang digelar 27 Mei hingga 2 Juni 2024.

Di bawah RK, muncul nama Dedi Mulyadi yang hanya didukung 28,9 persen responden. Disusul nama Deddy Mizwar dengan 3,8 persen, dan Dede Yusuf Macan Effendi 1,9 persen. Nama lain sebanyak 27 muncul sebagai pilihan responden namun hanya di bawah 1,9 persen.***

Sumber: Antara

Berita Terkait