Adji Sularso: Aspek Penting Pengadaan Kapal Selam di Indonesia
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Minggu, 21 Juli 2024 18:01 WIB
Penyiapan SDM ini memerlukan rencana anggaran tersendiri di luar anggaran produksi kapal yang tidak sedikit. Anggaran penyiapan SDM yang tidak dijadikan satu paket dengan pengadaan kapal tentu akan menjadi dilema tersendiri.
Keempat, maintenance, repair, overhaul (MRO) atau istilah lama adalah planned maintenance system (PMS) selalu menjadi dilema dan tantangan pada setiap pengadaan alat utama sistem senjata (alutsistay) TNI.
Hal ini karena anggaran pengadaannya cenderung terbatas, bahkan harus dengan KE, namun tidak dibarengi anggaran untuk MRO, akibatnya alutsista yang baru dibeli dengan KE tersebut tingkat kesiapannya atau keandalannya tidak sesuai yang seharusnya.
Baca Juga: Sinyal: Kapal Selam Kelas Ohio AS Dikirim Sebagai Bentuk Pencegahan Baru di Timur Tengah
Kondisi ini disebabkan praktik yang selama ini dilakukan, yakni pengadaan menggunakan anggaran KE, sedangkan MRO menggunakan dana APBN.
Idealnya anggaran MRO melekat dengan anggaran pengadaan agar jadwal MRO yang merupakan keharusan, sehingga usia kapal dan tingkat keandalan sesuai yang diproyeksikan.
Dapat disimpulkan, pengadaan kapal selam Scorpene Evolve memerlukan anggaran yang cukup, tidak hanya untuk produksi, namun juga untuk penyiapan sumber daya manusia melalui kebutuhan sarana prasarana pendukung dan MRO, paling tidak 5 tahun.
Baca Juga: Panglima TNI dan Kasad Terima Brevet Kehormatan Hiu Kencana dari Korps Kapal Selam TNI AL
*Dr. Adji Sularso adalah Submariner Club Indonesia. ***