DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Diskusi SATUPENA, Nia Samsihono: Musikalisasi Puisi Tak Persis Dengan Ketika Memakai Kecerdasan Buatan

image
Nia Samsihono. (internet)

Tetapi Nia melihat dalam musikalisasi puisi berbasis AI yang dikerjakan Akmal, ada semacam refrain atau bagian yang diulang-ulang.

Dalam musikalisasi, katanya, puisi itu disampaikan tidak dengan cara dibaca tetapi dengan musik, agar puisi itu mudah dipahami oleh pendengar. Dan puisi itu tidak berubah. Jadi tidak ada refrain dalam musikalisasi puisi.

“Itu menjadi sebuah bentuk baru. Jadi bukan puisi utuh lagi, tetapi dipenggal-penggal, mengikuti nada-nada yang telah dibuat oleh para pemusik,” tambahnya.

Baca Juga: Diskusi Satupena, Satrio Arismunandar: Ada Contoh Pengadilan Berperan Signifikan Dalam Pembentukan Hukum

Menanggapi Nia, penulis Dwi Sutarjantono mengatakan, ada banyak aplikasi AI untuk musikalisasi puisi. Ada yang gratis dan mudah, ada juga yang berbayar.

“Ada pilihan, genre musiknya apa. Ini tergantung selera masing-masing. Ada rock, balada, seriosa. Juga bisa memilih suara yang diinginkan. Mungkin irama dangdut memakai tamborine, lalu ada pilihan nada, tempo, ritme,” tutur Dwi.

Menurut Dwi, para musisi sekarang justru memakai aplikasi AI ini untuk memudahkan mereka membuat lagu. ***

Baca Juga: SATUPENA Diskusikan Pemakaian AI untuk Mengubah Puisi Menjadi Lagu dengan Narasumber Nia Samsihono

Halaman:
1
2

Berita Terkait