DECEMBER 9, 2022
Internasional

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa Bentuk Kabinet Persatuan Nasional, Paul Mashatile Tetap Wapres

image
Arsip - Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin, 14 Novmber 2022. ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Fikri Yusuf/wsj

ORBITINDONESIA.COM - Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengumumkan Kabinet Persatuan Nasional (GNU), yang sangat dinanti-nantikan, pada Minggu, 30 Juni 2024 malam, dan mempertahankan Paul Mashatile sebagai wakilnya.

Cyril Ramaphosa juga menunjuk Ronald Lamola (40 tahun) sebagai menteri baru Hubungan Internasional dan Kerja Sama. Lamola adalah mantan Menteri Urusan Kehakiman dan Konstitusi dan merupakan salah satu anggota kabinet paling muda. Dia menggantikan Naledi Pandor.

Cyril Ramaphosa juga mempertahankan Enoch Godongwana sebagai menteri keuangan. David Masondo dan Ashor Sarupen dari partai Aliansi Demokratik (DA) dijadikan dua wakil bagi Godongwana.

Baca Juga: Partai Penguasa Afrika Selatan, ANC, untuk Pertama Kalinya Gagal Raih Suara Mayoritas dalam Pemilu

"Para sosok yang kami tunjuk ini merupakan pejabat-pejabat eksekutif dari seluruh pelosok negeri. Tidak ada satu pun anggota Eksekutif Nasional yang ditunjuk untuk melayani kepentingan konstituen tertentu, partai tertentu, atau bagian masyarakat tertentu," kata Ramaphosa.

Dia juga menunjuk pesaing politik utamanya yang juga pemimpin DA, John Steenhuisen, sebagai menteri pertanian. 

Sebanyak 11 partai politik mencapai kesepakatan untuk membentuk GNU setelah Partai Kongres Nasional Afrika yang dipimpin Ramaphosa kehilangan mayoritas suara dalam pemilihan nasional dan provinsi pada 29 Mei.

Baca Juga: Kuba Gabung Afrika Selatan Pada Gugatan Terhadap Israel sebagai Pelaku Genosida di Mahkamah Internasional

Ramaphosa sendiri sebelumnya memimpin Afrika Selatan tanpa koalisi selama tiga dekade terakhir.

Pengumuman Kabinet Ramaphosa tertunda setelah upaya tawar menawar yang intens serta negosiasi panjang untuk posisi Kabinet dengan 10 mitra, khususnya DA yang merupakan partai terbesar kedua.

Para anggota parlemen Afrika Selatan pada sidang pertama badan legislatif itu kembali memilih Ramaphosa (71 tahun) pada 15 Juni sebagai presiden untuk masa jabatan kedua.

Baca Juga: Konsulat Jenderal RI Galang Kerja Sama Persiapan Festival Film Indonesia di Cape Town, Afrika Selatan

Ia secara resmi dilantik sebagai presiden ketujuh yang dipilih secara demokratis pada 19 Juni dalam sebuah upacara penuh warna di Ibu Kota Pretoria. Upara itu dihadiri oleh beberapa kepala negara dan kepala pemerintahan.***

Sumber: Antara

Berita Terkait