DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Lapas Palu Sulawesi Tengah: Tanaman Hidroponik Warga Binaan Diminati Masyarakat Setempat

image
elada hasil tanaman warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Palu menggunakan wadah hidroponik. ANTARA/HO-Lapas Palu.

ORBITINDONESIA.COM - Otoritas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palu Sulawesi Tengah mengatakan, tanaman hidroponik produksi warga binaan pemasyarakatan (WBP) diminati masyarakat setempat.

"Panen sayur hidroponik kami tidak hanya dikonsumsi sendiri, tetapi juga dijual keluar Lapas, karena masyarakat berminat," kata Kepala Lapas Kelas IIA Palu Gunawan di Palu, Sabtu, 29 Juni 2024.

Ia menjelaskan, sayuran diproduksi WBP berupa selada dan pakcoy, yang mana penanaman sayuran melalui wadah hidroponik merupakan salah satu program pembinaan kemandirian bagi WBP di Lapas Kelas IIA Palu, yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam bidang pertanian.

Baca Juga: Ibnu Chuldun: Dibutuhkan Komitmen Semua Pihak Antisipasi Gangguan Keamanan di Lingkungan Lapas dan Rutan

Setelah panen, WBP akan menanam kembali sayuran di wadah tersebut untuk keberlanjutan program.

"Pembinaan ini supaya mereka keluar dari lembaga pemasyarakatan bisa lebih mandiri untuk menjalankan usaha," ujarnya.

Menurut dia, pemanfaatan lahan sempit untuk bercocok tanam memberikan manfaat positif bagi kelangsungan WBP, karena sayuran yang mereka tanam memiliki nilai ekonomis.

Baca Juga: Pindah Memilih dari Depok, Ibnu Chuldun Satgas Netralitas Kanwil Kemenkumham DKI Mencoblos di TPS 901 Lapas Cipinang

Kemudian, pada sisi lain hasil produksi WBP juga dijamin bebas dari pestisida, sehingga masyarakat berminat membelinya.

"Ini menjadi nilai tambah, selada dan pakcoy yang diproduksi tidak mengandung bahan kimia -pestisida-, semuanya ditanam secara alami tidak menggunakan obat-obatan untuk menyuburkan tanaman," kata Gunawan menuturkan.

Hendra, salah satu pembeli sayur-sayuran hasil produksi WBP mengaku puas dengan kualitas tanaman hidoonik itu.

Baca Juga: Buku Cipinang Undercover Karya Indra Adil Mengungkap Lahirnya Konspirasi di Dalam Sel Lapas

"Sayurnya segar dan tidak terkontaminasi dengan pestisida. Saya berharap mereka memproduksi kembali jenis sayuran ini," katanya.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulteng Hermansyah Siregar mengapresiasi model pembinaan yang dilakukan otoritas Lapas Kelas IIA Palu tersebut.

Pemberdayaan dilakukan terhadap WBP menghasilkan nilai ekonomis bagi mereka untuk dimanfaatkan sebagai kebutuhan masyarakat sehari-hari.

Baca Juga: Kepala Lapas Cipinang Enget Prayer Manik Bantah Ada Kesalahan Pemberian Remisi Tujuh WBP Lansia

"Saya berharap pihak Lapas terus meningkatkan keterampilan WBP, dengan harapan setelah mereka keluar dari Lapas bisa membantu meningkatkan ekonomi keluarga bermodal keterampilan yang sudah didapat selama masa pembinaan," katanya.***

Sumber: Antara

Berita Terkait