Pilkada NTB, Survei Poltracking: Elektabilitas Sitti Rohmi Djalilah Ungguli Zulkieflimansyah
- Penulis : Krista Riyanto
- Kamis, 27 Juni 2024 20:02 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Elektabilitas bakal calon gubernur Sitti Rohmi Djalilah mengungguli Zulkieflimansyah di Pilkada Nusa Tenggara Barat (NTB).
Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi menyebutkan, dalam simulasi semi terbuka Sitti Rohmi Djalilah meraih 23,8 persen, sedangkan petahana Zulkieflimansyah 21,3 persen, disusul Lalu Muhammad Iqbal 13,8 persen.
Ia mengatakan, elektabilitas Sitti Rohmi konsisten unggul meskipun simulasi empat nama. Elektabilitas Sitti Rohmi Djalillah 33 persen, diikuti Zulkieflimansyah 29,5 persen, Lalu Muhammad Iqbal 17,0 persen, dan Lalu Gita Ariadi 2,1 persen.
Survei ini dilaksanakan periode 31 Mei sampai 7 Juni 2024.
Surveinya dilaksungkan secara tatap muka dengan metode stratified multistage random sampling terhadap 800 responden dengan margin of error 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Klaster survei menjangkau 10 kabupaten/kota di seluruh NTB secara proporsional berdasarkan data jumlah daftar pemilih tetap 2024, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.
Baca Juga: LSI Denny JA: Petahana Zulkieflimansyah Masih Teratas Namun Tak Kukuh di Pilkada Nusa Tenggara Barat
"Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih," katanya.
Elektabilitas Sitti Rohmi yang mengungguli Zulkieflimansyah juga konsisten sewaktu memotret tingkat approval rating pemerintahan NTB.
Yang mana 66,2 persen publik mengatakan puas kepada kinerja Sitti Rohmi Djalilah sebagai wakil gubernur periode 2018-2023.
Baca Juga: Pilkada NTB, Golkar: Hasil Survei LSI Denny JA Jadi Rujukan
Sedangkan Zulkieflimansyah selaku gubernur, kepuasan publiknya di angka lebih rendah 5 persen dibanding Sitti Rohmi: 61 persen.
"Untuk approval rating kinerja pemerintah provinsi secara bersama, gubernur dan wakil gubernur diperoleh angka 64,3 persen," tambahnya.
Temuan ini adalah potret terbaru dari survei yang dilaksanakan periode 31 Mei sampai 7 Juni 2024.
Meski demikian, katanya, berbagai kemungkinan masih berpotensi terjadi, tergantung dinamikanya. ***