Kapal Induk Bertenaga Nuklir AS Tiba di Korea Selatan Setelah Pakta Keamanan Baru Korea Utara dan Rusia
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Minggu, 23 Juni 2024 00:31 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Sebuah kapal induk bertenaga nuklir Amerika Serikat berlabuh di Korea Selatan pada Sabtu di tengah meningkatnya ketegangan setelah diumumkannya pakta perjanjian keamanan baru antara Korea Utara dan Rusia.
Kapal indukl USS Theodore Roosevelt memasuki pangkalan angkatan laut di Busan, 320 kilometer sebelah tenggara ibu kota Seoul, Korea Selatan, Sabtu pagi, 22 Juni 2024.
Kapal induk itu bergabung dengan kapal perusak USS Halsey yang dilengkapi Aegis dan USS Daniel Inouye, lapor Yonhap, mengutip Angkatan Laut Korea Selatan.
Baca Juga: Kemlu China: Perjanjian Kemitraan Strategis Rusia dan Korea Utara adalah Urusan Dua Negara Berdaulat
Hal itu menandai kedatangan pertama kapal induk Amerika Serikat di Korea Selatan dalam tujuh bulan, sejak kunjungan USS Carl Vinson pada November lalu.
Kedatangan kapal Sabtu tersebut terjadi ketika ketiga negara yakni Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang diperkirakan akan mengadakan latihan multidomain trilateral pertama mereka bertajuk Freedom Edge pada akhir bulan ini, di tengah upaya bersama untuk meningkatkan kerja sama keamanan melawan ancaman Korea Utara.
Ketiga sekutu tersebut memutuskan untuk meluncurkan latihan tersebut dalam pembicaraan tiga arah yang diadakan di sela-sela konferensi keamanan Dialog Shangri-La awal bulan ini di Singapura.
Baca Juga: AS Kecam Pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang Pengiriman Senjata ke Korea Utara
Pada Rabu, 19 Juni 2024, Korea Utara dan Rusia menandatangani perjanjian kemitraan baru setelah pertemuan puncak di Pyongyang antara para pemimpin kedua negara, dan berjanji untuk saling memberikan bantuan militer "tanpa penundaan" jika salah satu negara diserang oleh negara ketiga.
Korea Selatan, Amerika Serikat dan Jepang telah menyetujui kerja sama keamanan yang erat melalui konsultasi yang “tepat waktu”, setelah Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani perjanjian keamanan baru minggu ini.
Menanggapi perjanjian keamanan baru yang disebut Korea Selatan sebagai ancaman, Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Tae-yul mengatakan bahwa negaranya bersama AS dan Jepang telah menyetujui kerja sama keamanan yang erat melalui konsultasi yang “tepat waktu.
“Menanggapi ancaman Korea Utara, kami sepakat untuk memperkuat hubungan Korea Selatan-AS yang kuat. aliansi dan kerja sama keamanan antara negara-negara Selatan, AS, dan Jepang, serta bekerja sama secara erat untuk memimpin tanggapan tegas masyarakat internasional,” kata Cho dalam pertemuan dengan wartawan. ***