Inilah 10 Penyebab yang Bikin Kendaraan Bermotor Berteknologi Injeksi Mati Ketika Digas
- Penulis : Krista Riyanto
- Rabu, 29 Mei 2024 14:09 WIB
ORBITINDONESIA.COM – Pemakaian teknologi injeksi di kendaraan bermotor roda dua, menjadi pilihan banyak konsumen.
Dengan perawatan yang jauh lebih mudah dibanding sistem karburator, ternyatai juga tidak luput dari beberapa masalah.
Suzuki dalam laman resminya, Rabu membagikan 10 masalah penyebab yang sering kali terjadi ketika kendaraan dengan teknologi injeksi mati saat digas.
Baca Juga: MotoGP: Marquez Inginkan Motor Baru Musim Depan
Hal pertama yang dapat menimbulkan masalah pada saat motor di gas dan mati, adalah penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai dengan anjuran pabrikan. Kualitas bahan bakar dapat memengaruhi kinerja kendaraan, termasuk motor injeksi.
Bahan bakar dengan kualitas rendah memiliki oktan yang juga rendah. Bahan bakar ini dapat menyebabkan motor mati secara tiba-tiba pada saat gas. Pemilik kendaraan disarankan untuk cepat mengganti bahan bakar yang lebih berkualitas sesuai dengan anjuran pabrikan.
Penyebab kedua kendaraan bisa mati adalah aki yang rusak atau daya yang lemah, hal ini bisa berdampak besar pada sistem starter dan sistem injeksi yang ada pada motor.
Baca Juga: Pencuri Kendaraan Bermotor Asal Pulau Sumatra Bikin Resah Warga Tangerang, Polisi Bergerak
Tanpa daya yang cukup, ECU (Electronic Control Unit) motor tidak dapat mengatur injeksi bahan bakar dengan efektif, yang dapat menyebabkan motor tidak mau menyala atau mati saat beroperasi.
Penyebab ketiga yang paling mudah ditebak adalah, kendaraan yang digunakan memiliki bahan bakar yang tidak cukup. Hal ini sering terjadi karena pengendara tidak menyadari atau mengabaikan indikator bahan bakar yang sudah menunjukkan level rendah.
Selanjutnya adalah penggunaan bahan bakar yang tidak bersih serta pemeliharaan yang kurang dapat menyebabkan injektor bahan bakar tersumbat. Hal ini berakibat pada aliran bahan bakar yang tidak lancar ke mesin, sehingga kinerja motor menurun dan bisa berujung menyebabkan injeksi motor mati.
Baca Juga: Polri Luncuran SIM C1 untuk Pengemudi Sepeda Motor Besar
Penyebab lainnya adalah saringan udara yang kotor berakibat dapat mengurangi jumlah udara yang masuk ke mesin, yang sangat penting untuk pembakaran yang efisien.
Udara yang tidak cukup bisa mengganggu rasio udara-bahan bakar yang ideal dan menyebabkan motor berjalan tidak stabil atau bahkan mati.
Penyebab selanjutnya adalah sensor injeksi yang memiliki peran penting dalam mengontrol jumlah bahan bakar yang disuntikkan ke mesin memiliki gangguan. Karena, sensor-sensor ini yang akan mengatur jumlah bahan bakar dan udara yang masuk ke mesin.
Ketika terjadi kerusakan atau kotor pada sensor ini, bisa terjadi pembacaan yang salah yang menyebabkan mesin tidak mendapatkan campuran bahan bakar dan udara yang optimal. Akibatnya, mesin bisa mati secara tiba-tiba.
Mesin yang terlalu panas juga merupakan masalah serius yang sering diabaikan. Kondisi ini dapat menyebabkan motor injeksi mati pada saat lepas gas. Jika tidak ditangani, panas berlebih dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mesin.
Overheating dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kekurangan cairan pendingin atau masalah pada sistem pendingin.
Penyebab terjadinya kendaraan dengan injektor adalah dari busi. Busi yang sudah tua atau rusak tidak dapat memproduksi percikan api yang cukup untuk memulai proses pembakaran di dalam mesin.
Selain itu, busi yang kotor atau memiliki celah antara elektroda yang tidak sesuai dengan spesifikasi juga dapat memengaruhi kinerja mesin.
Tidak hanya itu, penyebab yang memengaruhi kendaraan mati adalah adanya endapan dalam tangki bahan bakar dapat menghambat aliran bahan bakar ke mesin, yang pada akhirnya dapat menyebabkan mesin mati.
Masalah terakhir adalah terjadinya penyumbatan pada katup mesin akibat adanya endapan yang dapat mengganggu aliran udara yang diperlukan untuk pembakaran. Ini sering terjadi akibat penggunaan bahan bakar yang kurang bersih atau akumulasi residu dari waktu ke waktu. ***