Buka Puasa LSI Denny JA: The Best Days of Our Lives
- Penulis : Krista Riyanto
- Kamis, 04 April 2024 07:36 WIB
Ada beberapa poin yang disampaikan Denny. Sebagian yang bersifat informasi internal, kurang tepat saya tuliskan di sini. Namun sebagian lain yang lebih bersifat umum, bisa saya sampaikan berikut ini.
Denny menyatakan ada dua masa yang bertolak belakang menanti mereka: panen raya dan paceklik raya. Panen raya akan terjadi pada November 2024, ketika pilkada serentak berlangsung di seluruh Indonesia.
Jumlahnya sekitar 500-an pilkada untuk tingkat kabupaten/kota dan provinsi. Panen raya ini bukan hanya akan dinikmati LSI Network melainkan juga oleh konsultan politik dan lembaga survei lainnya.
Adapun paceklik raya akan menyusul segera. “Setelah pilkada serentak, tak ada lagi pemilihan kepala daerah sampai sekitar 4-5 tahun ke depan,” katanya. “Untuk itu kita semua harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya menghadapi paceklik panjang.”
Untuk memperjelas situasi masa depan yang penuh tantangan, Denny memberikan ilustrasi menarik. “Sebagai penggemar film-film klasik, saya beri contoh kisah film The Best Years of Our Lives tahun 1946,” ungkapnya.
Film besutan Sutradara William Wyler ini berkisah tentang tiga orang tentara AS yang kembali kepada kehidupan normal sebagai warga sipil setelah Tentara Sekutu memenangkan Perang Dunia II. Pada awalnya mereka dielu-elukan publik setinggi langit. Puja-puji mereka terima dari empat penjuru angin. Namun hal itu tak berlangsung lama karena masyarakat punya banyak masalah masing-masing yang harus dihadapi.
Akibatnya, kehadiran para tentara veteran dengan segera terlupakan. Sanjungan menguap di keramaian. Lebih tragisnya, mereka kesulitan menyesuaikan diri dengan kehidupan pascaperang yang tak pernah mereka alami di medan tempur. Setiap saat ada saja kesulitan baru yang muncul yang tak mereka pahami. Semakin lama semakin berat.
“Maka kita tak boleh seperti para prajurit veteran itu,” Denny menyimpulkan.
“Senang mendapat pujian sesaat, tapi setelah itu mendapat kesulitan bertubi-tubi karena tak siap menghadapi situasi kehidupan yang berubah cepat. Kadang tak bisa diprediksi.”
Bagi saya, ini sebuah pengantar menjelang buka puasa yang tak biasa. Singkat namun istimewa—dan mengena.