DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Jalan Tol Bocimi GT Parungkuda Longsor Parah, Padahal Belum Genap Setahun Diresmikan Presiden Jokowi

image
Kondisi Jalan Tol Bocimi di KM 64-600 tepatnya di Tol Parungkuda arah Sukabumi, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jabar yang longsor dan membentuk lubang besar pada Rabu, 3 April 2024. ANTARA/Istimewa

ORBITINDONESIA.COM - Jalan Tol Bocimi menuju pintu keluar Gerbang Tol (GT) Parungkuda, Kabupaten Sukabumi yang longsor belum genap satu tahun diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, tepatnya diresmikan  pada 4 Agustus 2023.

Hal itu memantik pertanyaan warganet mengenai penyebab longsornya jalan tol tersebut, seperti dikutip dari akun @k4m4lk3r3n: "Tol Bocimi exit parungkuda ini setahu saya masih baru belum ada dua tahun dibuka. Kalau longsor tanpa ada bencana alam berarti ada kesalahan pada saat perencanaan dan tahu saat pelaksanaan konstruksi di lapangan."

Dokumen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang dilihat di Jakarta pada Kamis, 4 April 2024, mengungkap dugaan kesalahan drainase permukaan jalan pada saat perencanaan konstruksi dapat diidentifikasi lewat empat cara.

Baca Juga: Longsor Kembali Menutup Jalan Trans Sulawesi di Kabupaten Majene Sulawesi Barat

Yaitu pertama, jika kemiringan melintang perkerasan jalan tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan bagi keperluan drainase permukaan jalan. Maka itu dapat diidentifikasi dari rusaknya permukaan perkerasan jalan yang retak-retak.

Akibat adanya retakan tersebut permukaan jalan menjadi amblas akibat pengaruh air yang meresap ke dalam sehingga tanah dasar atau badan jalan tidak kuat mendukung beban lalu-lintas.

Kedua, jika selokan samping tidak lagi berfungsi dengan baik sesuai tujuannya yaitu yang seharusnya untuk menampung dan membuang air yang berasal dari permukaan jalan dan dari daerah pengaliran sekitarnya.

Baca Juga: Sempat Lumpuh Akibat Longsor, Jalur Piket Nol Gladak Perak Jurusan Malang dan Lumajang Akhirnya Bisa Dilewati

Maka itu dapat diidentifikasi dari adanya kerusakan pada selokan samping, misalnya longsoran dinding selokan yang disebabkan pelaksanaan yang kurang baik atau dasar selokan ditumbuhi rumput dan menyumbat saluran.

Atau, pemilihan jenis material untuk selokan samping tidak sesuai dengan besarnya kecepatan rencana aliran air yang akan melewatinya sehingga terjadi gerusan pada dinding maupun dasar saluran.

Bisa juga, dimensi saluran samping terlalu kecil atau tidak sesuai dengan kriteria desain yang telah ditetapkan sehingga air meluap ke permukaan jalan.

Baca Juga: BMKG: Bencana Banjir dan Longsor di Jawa Barat Akibat Hujan Lebat

Berbagai hal bisa menyebabkan gagal berfungsinya gorong-gorong, pertama akibat kesalahan desain, kesalahan penempatan dan kesalahan pelaksanaan konstruksi, yang dijelaskan sebagai berikut:

Halaman:
1
2
3
Sumber: Antara

Berita Terkait