Sempat Lumpuh Akibat Longsor, Jalur Piket Nol Gladak Perak Jurusan Malang dan Lumajang Akhirnya Bisa Dilewati
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 08 Juli 2023 13:43 WIB
ORBITINDONESIA.COM- Jalan nasional jurusan Lumajang- Malang, Piket nol KM 58 Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro yang sebelumnya tertutup longsor, kini akhirnya bisa dilewati.
Relawan peduli bencana Semeru, Feri melalui video yang dibagikan mengatakan, jalur piket nol Lumajang - Malang, tersebut sudah bisa dilewati sejak sekitar pukul 13.00 WIB, Sabtu 8 Juli 2023.
Sebelumnya, material longsor membuat
masyarakat diimbau untuk mencari jalur alternatif arah Probolinggo. Tidak hanya longsor, banjir lahar juga sempat membuat 4 jembatan putus. Namun, jembatan Gladak Perak masih aman dilintasi.
"Izin melaporkan, jembatan Besuk Kobokan, yang dulunya jembatan Perak Lumajang, sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat," kata Feri, dikutip Orbit Indonesia, Sabtu 8 Juli 2023.
Sebelumnya, pada hari Jum’at tanggal 07 juli 2023 sekitar pukul 00.10 WIB, terjadi hujan dengan intensitas sedang - lebat di wilayah Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro Lumajang.
Sementara itu, jumlah pengungsi bencana banjir akibat cuaca ekstrim di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terus bertambah di sejumlah titik pengungsian.
Baca Juga: Buat Warga Lumajang, Catat! Ini Rekomendasi dari PVMBG Hadapi Banjir Lahar Semeru
Pusdalops BPBD Lumajang menyebut, terdapat 571 orang yang mengungsi akibat banjir lahar Semeru.
Bahkan, BPBD Lumajang menyebut, kini sudah ada 5 jembatan yang putus akibat banjir lahar Semeru.
Dari 5 jembatan, 3 utama yang putus antara lain jembatan Kalibening perbatasan Malang-Lumajang.
Baca Juga: BPBD Lumajang: Jumlah Pengungsi Akibat Banjir Lahar Semeru Capai 571 Orang, 5 Jembatan Putus
Kemudian jembatan gantung Kali Regoyo, yang menghubungkan Dusun Kebundeli, Desa Sumberwuluh, Candipuro, dengan Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro.
Ketiga, jembatan penghubung Desa Tumpeng dan Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro.
Sementara itu, terdapat 5 kecamatan yang terdampak dalam bencana ini, antara lain Candipuro, Pronojiwo, Tempursari, Pasirian dan Pasrujambe.
571 jiwa yang mengungsi tersebar di sejumlah titik posko antara lain, Balai Desa Tumpeng, Balai Desa Jarit.
Kemudian Balai Desa Penanggal, Rumah Warga di Desa Pasrujambe, Balai Desa Tambak Rejo, Ponpes Nurssalam Desa Jarit dan Kecamatan Pronojiwo***