PM Jepang Fumio Kishida Berjanji Terus Dukung Rekonstruksi Ukraina Setelah Perang
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 19 Februari 2024 13:42 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjanji untuk terus menawarkan dukungan rekonstruksi kepada Ukraina, yang dilanda perang, dengan memanfaatkan pengalaman Jepang dalam pemulihan dari gempa bumi.
“Situasinya tidak mudah tetapi membantu Kiev pulih merupakan investasi di masa depan,” kata Kishida pada Konferensi Jepang-Ukraina untuk Promosi Pertumbuhan Ekonomi dan Rekonstruksi yang diadakan di Tokyo, Jepang, Senin, 19 Februari 2024.
Dalam pidatonya, Kishida mengatakan kedua negara akan membuat perjanjian untuk menghilangkan pajak berganda serta memulai negosiasi untuk merevisi perjanjian investasi, yang memungkinkan perusahaan Jepang bergabung dalam proyek rekonstruksi di Ukraina.
Baca Juga: Piala Asia 2023: Iran Maju ke Semifinal Usai Singkirkan Jepang
Pada kesempatan tersebut, Kishida dan PM Ukraina Denys Shmyhal menandatangani nota kerja sama di berbagai bidang.
Kerja sama itu mencakup pembangunan kembali infrastruktur, penghilangan ranjau, perluasan pertanian, perbaikan situasi kemanusiaan, pengembangan bioteknologi, industri dan teknologi informasi, serta peningkatan tata kelola.
Adapun pertemuan tersebut diadakan seiring meningkatnya kekhawatiran bahwa dukungan negara-negara Barat kepada Kiev berkurang karena Rusia tampaknya berkomitmen terus berperang.
Baca Juga: Air Radioaktif PLTN Fukushima Bocor Hari Rabu, China Menuntut Tanggung Jawab Pemerintah Jepang
Konferensi pada Senin diikuti sekitar 300 pejabat pemerintah dan perusahaan dari Jepang dan Ukraina dan berlangsung menjelang dua tahun invasi Rusia ke Ukraina.
Di Amerika Serikat, penolakan terhadap bantuan untuk Ukraina dari Partai Republik menjelang pemilihan presiden AS pada November menyebabkan penundaan bagi pemerintahan Presiden Joe Biden dalam mencapai kesepakatan mengenai paket pendanaan terbaru untuk Kiev.
Jepang, salah satu pendukung utama Ukraina, telah menunjukkan komitmennya untuk memberikan bantuan keuangan ke Kiev, kendati penyediaan peralatan militer dibatasi berdasarkan Konstitusi Jepang yang menolak perang.
Baca Juga: Krisis Gaza: Malaysia dan Jepang Sangat Prihatin atas Serangan Besar-besaran Israel di Kota Rafah
Bank Dunia memperkirakan biaya pembangunan kembali Ukraina sebesar 411 miliar dolar AS (Rp6.426 triliun) selama dekade berikutnya, yang kemungkinan besar akan didanai oleh Kiev melalui pinjaman.