Wow! Diplomasi Olahraga Qatar Kian Besar dan Kuat, Piala Asia 2023 Cuma Salah Satunya
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 15 Februari 2024 10:05 WIB
Tetapi mereka berhasil menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 yang tuntas dengan memuaskan FIFA dan para pemangku kepentingan sepakbola global.
Qatar adalah contoh negara yang menyadari betul nilai-nilai inheren olahraga seperti universalisme dan gaya hidup sehat, yang memiliki kemampuan mengilhami manusia untuk mengidentifikasikan diri sebagai bagian dari entitas nasional sehingga menjadi alat komunikasi yang efektif bagi negara itu.
Bahkan olahraga kadang diasosiasikan dengan superioritas nasional dan ideologi, seperti dilakukan Benito Mussolini pada Piala Dunia 1934, dan Adolf Hitler dalam Olimpiade 1936.
Baca Juga: Piala Asia 2023: Taklukkan Tajikistan 1-0, Qatar Melaju ke 16 Besar Piala Asia
Meskipun tak boleh ada lagi manusia seperti Mussolini dan Hitler yang memanipulasi kemuliaan olahraga, para pemimpin dunia telah memandang olahraga sebagai panggung untuk menunjukkan kebesaran negaranya dan pencapaian nasionalnya, termasuk dalam bidang ekonomi.
Event-event seperti Olimpiade pun kerap menjadi saluran untuk memberi pesan kepada dunia mengenai pencapaian nasional dan ekonomi yang direngkuh sebuah negara.
Pengakuan dunia atas pencapaian nasional itu sendiri penting dalam memperkuat ikatan nasional di antara elemen-elemen bangsa di suatu negara.
Baca Juga: Qatar Airways Operasikan Rute Doha-Kualanamu dan Disambut Baik oleh Komite Operator Penerbangan
Intinya, olahraga sama pentingnya dengan alat-alat nasional yang digunakan untuk memproyeksikan kekuatan dan kepentingan nasional sebuah negara, termasuk diplomasi yang dari ke hari semakin inheren dengan olahraga.
Ini pula yang disadari dan tengah dipraktikkan Qatar, yang semakin asik merawat dan mengembangkan diplomasi olahraga untuk mencapai posisi dan pengaruh global sehingga mempermudah mereka mencapai kepentingan nasionalnya, kapan pun dan di mana pun. ***