Wow! Diplomasi Olahraga Qatar Kian Besar dan Kuat, Piala Asia 2023 Cuma Salah Satunya
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 15 Februari 2024 10:05 WIB
Upaya itu mendapatkan momentum ketika Sheik Hamad bin Khalifa Al Thani "melengserkan" ayahandanya pada 27 Juni 1995.
Mempermudah pencapaian kepentingan nasional
Perubahan pun terjadi di Qatar, termasuk berdirinya saluran televisi Al Jazeera yang merupakan media paling independen di Timur Tengah dan alternatif untuk bias informasi dari media asing di kawasan ini.
Baca Juga: Piala Asia 2023: Taklukkan Tajikistan 1-0, Qatar Melaju ke 16 Besar Piala Asia
Sadar tak bisa terus mengandalkan minyak dan bahwa kekayaan minyak harus dimanfaatkan untuk melanggengkan eksistensi dan meluaskan pengaruh Qatar, penguasa negara ini membentuk badan pengelola dana, Qatar Investment Authority (QIA) pada 2005.
Lengan investasi Qatar itu merambah ke mana-mana di seluruh dunia, termasuk olah raga, mulai dari membeli klub olahraga raksasa seperti Paris Saint Germain, sampai mensponsori ajang-ajang olahraga internasional.
Ayahanda Sheik Hamad sebenarnya sudah menjadikan olahraga sebagai poros pembangunan sosio-ekonomi Qatar, pada 1995.
Baca Juga: Qatar Airways Operasikan Rute Doha-Kualanamu dan Disambut Baik oleh Komite Operator Penerbangan
Tujuan itu berpangkal pada dua hal, yakni mendorong warga Qatar gemar berolahraga, dan menegaskan posisi Qatar dalam diplomasi internasional dengan menyelenggarakan lewat ajang-ajang besar olahraga.
Di zaman sang ayah, Qatar menggelar turnamen internasional pertamanya, Doha Open yang merupakan turnamen tenis putra, pada 1993, yang disusul era sang putra dengan turnamen tenis edisi putri pada 2001.
Setelah itu, Qatar menyelenggarakan liga atletik dunia Diamond League, Asian Games 2006, hingga Kejuaraan Dunia Atletik 2019.
Baca Juga: Piala Asia 2023: Ditaklukkan Qatar 1-2, Mimpi Timnas Palestina Terhenti Cuma Sampai di 16 Besar
Rangkaian event itu mendorong Qatar bertambah percaya diri sampai berani melamar menjadi tuan rumah Olimpiade 2016 dan 2020. Sayang, semuanya gagal.