DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Filsafat dan Cinta di Hari Valentine: Martin Heidegger dan Hannah Arendt

image
Hannah Arendt dan Martin Heidegger

Saat itu Hannah dan keluarganya harus hidup dalam persembunyian dan terpaksa lari ke Prancis. Dia sempat ditahan di Paris. Setelah itu dia pindah ke Amerika. 

Hannah Arendt dua kali menikah, namun itu hanyalah "pelarian", cinta sejatinya adalah Heidegger.

Setelah 25 tahun berpisah, keduanya berjumpa lagi tahun 1950, saat usia mereka tidak muda lagi. Cinta lama mereka bersemi kembali, walaupun keduanya masing-masing masih terikat perkawinan.

Baca Juga: Benny Susilo Jadi Doktor Pemikiran Islam dengan Disertasi Wahdat Al Wujud dalam Filsafat Mulla Sadra

Surat-surat mereka dalam kurun waktu 1950 hingga 1960 membuktikan betapa mendalamnya cinta mereka.

Cinta yang mendalam, saling mengagumi kapasitas intelektual masing-masing, membuat hubungan mereka berdua tetap langgeng hingga ajal memisahkan mereka.

Hannah Arendt meninggal tahun 1975 dalam usia 69 tahun. Heidegger meninggal tahun berikutnya, 1976, dalam usia 86 tahun.

Baca Juga: Tidak Dipedulikan JK dan Jadi Single Parent, Denise Chariesta Mengaku Mendapatkan Cinta Baru yang Tulus, dari Siapa?

Happy Valentines Day !

Oleh: Manuel Kaisiepo, penulis.

Tulisan 14 Februari 2018

Baca Juga: Satrio Arismunandar: Sastra Sufistik Pentingkan Konsep Cinta Sebagai Kekuatan Transformatif di Jalan Spiritual

Halaman:
1
2
Sumber: Medsos WhatsApp

Berita Terkait