Mengenang Gaya Personel God Bless dengan Celana Komprang, Rambut Gondrong yang Dicintai dan Dibenci Orde Baru
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 28 Oktober 2023 08:41 WIB
ORBITINDONESIA.COM- Buat generasi tahun 1970-an, pasti masih mengingat betul bagaimana kerinduan menikmati musik rock di Indonesia kembali bergairah. God Bless, jadi salah satu pioner yang kembali membangkitkan gairah itu.
Seperti diketahui, sejak era Orde Lama, musik rock cenderung "dimusuhi". Kendati demikian, di era Orde Baru tahun 1970-an, God Bless masih merasakan penolakan yang keras. God Bless hadir di era transisi bagaimana gaya celana komprang dan rambut gondrong masih dibenci di era Orde Baru.
Kini menyambut usia 50 Tahun God Bless, berikut sejumlah kisah perjuangan generasi musik rock yang lahir dan besar di era Orde Baru.
Baca Juga: Kisah Ratusan Pejuang Kemerdekaan Bertahan Hidup di Boven Digoel dalam Pertunjukan Wayang Kertas
Gaya rambut gondrong dan celana komprang, memang tidak lepas dari pengaruh gaya para musisi barat seperti Deep Purple, The Beatles dan sejumlah band rock terkenal lainnya.
Selain itu, di tahun 1970an, penggunaan celana komprang di bagian bawah, tidak lepas dari pengaruh John Travolta dalam filmnya yang terkenal “Saturday Night Fever”.
Celana komprang dan rambut ditarik ke belakang menjadi sangat tren ketika itu.
Band rock legendaris God Bless sendiri didirikan pada tahun 1973. Para personelnya pun mengenang tantangan awal saat membangun bandnya.
Achmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar) dan Donny Fattah (bass) berbagi cerita tentang awal perjuangan God Bless, mulai dari bermain musik dengan alat seadanya, ditolak label rekaman hingga panggung yang serba terbatas.
"Tahun 1970-an sederhana sekali, alat minim sekali untuk tampil di skala stadion, saat itu maksimal soundsystem-nya 5.000 watt," kata Achmad Albar dikutip Orbit Indonesia dari Antara, Sabtu 28 Oktober 2023.
Baca Juga: Kado Spesial untuk Penggemar Musik Rock Indonesia, Band Legendaris God Bless Rilis Lagu Berjudul Musisi
"Baru ada perubahan besar tahun 1975 saat Deep Purple datang, dari situ baru banyak perubahan dari teknis," tambahnya.
Sebagai personel baru yang bergabung dengan God Bless di tahun 1975 dan berasal dari luar kota, Ian Antono mengaku sempat menumpang di rumah Ahmad Albar hingga Yockie Suryo Prayogo.
Dia juga tidak memiliki gitar sendiri sehingga setiap akan tampil selalu meminjam alat musik.
"Album pertama cari produser setengah mati karena warnanya rock. Album kedua juga lagu 'Cermin' itu dibilang mana laku," kata Ian.
"Itu tantangan yang paling menyedihkan tapi kita enggak patah semangat. Akhirnya ada satu lagu yang bisa diterima masyarakat dan dari situ baru bisa diterima God Bless," lanjutnya.
Sementara itu, Donny Fattah mengatakan mendapat penolakan dari lingkungan sosial karena dianggap preman lantaran berambut gondrong dan memainkan musik rock yang tidak umum pada era tersebut.
"Tahun 1973 bikin lagu juga belum banyak, masih mengaransemen ulang lagu Barat, dilempar batu oleh tetangga karena berisik, gondrong-gondrong disangka preman dan kalau deketin cewek diusir karena masa depan suram," kata Donny.
Kini God Bless resmi merilis video musik untuk lagu “Musisi” pada 22 Oktober, jelang Konser Emas 50 Tahun God Bless yang akan dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta pada 10 November 2023.***