Inilah Sikap Civitas Academica Universitas Brawijaya Malang Berkait Situasi Politik Terkini
- Penulis : Krista Riyanto
- Selasa, 06 Februari 2024 17:31 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Civitas academica Universitas Brawijaya Malam menyampaikan sikap berkait situasi politik terkini.
Sekretaris Dewan Profesor Universitas Brawijaya Prof. Sukir Maryanto di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa, 6 Februari 2024 menyebutkan, ada delapan poin utama sikap civitas academica Universitas Brawijaya.
"Mengimbau Pemerintah dan aparat penegak hukum agar menjunjung tinggi prinsip keadilan, tidak tebang pilih, tidak mencederai demokrasi dan kebebasan berpendapat, serta bebas dari kepentingan politik praktis," katanya.
Baca Juga: Civitas Academica Uiversitas Jember Berseru Selamatkan Demokrasi
Ia mengimbau pemerintah, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Mahkamah Konstitusi (MK), dan aparat penegak hukum untuk tidak menjadikan hukum sebagai instrumen politik sehingga hukum alpa dari nilai-nilai moral dan etika.
Ketiga, mengimbau pemerintah pusat di segala tingkatan agar tetap menjaga etika berdemokrasi, netralitas, dan menjaga suasana agar Pemilu berjalan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Kepemimpinan nasional, katanya, harus mampu menjadi teladan untuk menjunjung nilai-nilai hukum dan demokrasi agar masyarakat memiliki panutan dalam menghadapi hiruk pikuk yang seharusnya menjadi pesta rakyat yang menyenangkan dan membahagiakan.
Baca Juga: Civitas Academica Universitas Airlangga Surabaya Menyikapi Situasi Politik, Inilah Isinya
"Mengimbau TNI, Polri, dan ASN agar bersikap netra.”
Ia juga enghimbau penyelenggara pemilu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), agar berkomitmen kuat melaksanakan Pemilu yang bermartabat, luber, dan jurdil.
Ia mengimbau calon presiden/wakil presiden dan calon anggota legislatif untuk melaksanakan etika berpolitik, mengedepankan visi dan program, tidak menggunakan fasilitas negara, dan tidak berpolitik uang.
Baca Juga: Civitas Academica Universitas Negeri Malang Minta Presiden Jokowi Jaga Cita-cita Reformasi
Ketujuh, civitas academica Univeritas Brawijaya yang mencakup dewan profesor dan guru besar, dosen akademisi, termasuk mahasiswa, menghimbau pimpinan partai politik untuk mengembalikan citra dan kemurnian demokrasi pada rohnya.
"Kedaulatan ada pada rakyat dan tidak boleh ada campur tangan kekuasaan.”
“Terakhir, menghimbau tokoh masyarakat dan seluruh rakyat Indonesia agar menjaga ketenteraman, ketertiban selama penyelenggaraan pemilu demi persatuan dan kesatuan bangsa," katanya.
Universitas Brawijaya sebagai perguruan tinggi yang berkomitmen menjunjung nilai perjuangan, persatuan, dan etika luhur meminta semua pihak untuk menjaga pesta demokrasi yang berkeadilan, berbudaya, serta menjunjung nilai Brawijaya dan Pancasila. ***