DECEMBER 9, 2022
Nasional

Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran Saja? Inilah Kajian Riset LSI Denny JA

image
Pilpres 2024 Satu Putaran Saja? (OrbitIndonesia/kiriman)

ORBITINDONESIA.COM - Akankah Pilpres 2024 ini menyerupai Pilpres 2009: selesai dalam hanya satu putaran saja?

Dua pekan menjelang hari pencoblosan, pertama kali elektabilitas Prabowo-Gibran melampaui the magic number lebih dari 50 persen.

Jika Prabowo-Gibran berhasil mempertahankan tren positifnya, Pilpres 2024 semakin terbuka selesai satu putaran karena dengan margin of error (plus minus), Prabowo-Gibran di angka 47,8 persen (minus) sampai 53,6 persen (plus).

Baca Juga: LSI Denny JA: 84 Persen Pemilih Ingin Pilpres Selesai Satu Putaran

Pasangan Anies-Muhaimin dan pasangan Ganjar-Mahfud saling mengalahkan dalam lima survei nasional terakhir, tapi tetap dengan selisih margin of error.

Demikian temuan dari hasil riset terbaru LSI Denny JA kali ini.

LSI Denny JA melakukan survei tatap muka (face-to-face interview) dengan memakai kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia dengan margin of error sebesar 2,9 persen.

Survei dilakukan pada periode 16 sampai 26 Januari 2024.

Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisis dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement dan focus group discussion.

Bagian 1: elektabilitas 3 pasang calon presiden

1A. Pertama kali Prabowo-Gibran tembus the magic number lebih dari 50 persen

Hasil survei simulasi kertas suara Pemilu Pilpres akhir Januari 2024, Prabowo–Gibran berada di posisi teratas dengan elektabilitas sebesar 50,7 persen.

Posisi kedua Anies-Muhaimin dengan elektabilitas 22.0 persen.

Posisi ketiga Ganjar-Mahfud dengan elektabilitas sebesar 19.7 peren.

Sebesar 6,9 persen menyatakan belum memutuskan/rahasia/tidak tahu/tidak jawab.

Adapun suara tidak sah sebesar 0,7 persen.

Dilihat secara tren, elektabilitas Prabowo–Gibran terus naik.

Di survei Akhir Desember 2023, elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 43,3 persen.

Survei awal Januari 2024 terjadi kenaikan menjadi 46,6 persen.

Saat ini di akhir Januari elektabilitas Prabowo-Gibran terus naik menjadi 50,7 persen.

1B. Prabowo-Gibran di ambang menang satu putaran saja

Saat ini di survei akhir Januari 2024, elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 50,7 persen. Jika kita rentangkan titik pesimistis (perolehan dikurangi margin of error), elektabilitas Prabowo-Gibran adalah 47,8 persen.

Jika kita rentangkan titik optimistis (perolehan ditambah margin or error) maka elektabilitas Prabowo-Gibran adalah 53,6 persen.

Saat ini tersisa dua minggu menjelang pemilihan. Jika berhasil mempertahankan tren yang di dapat, maka Prabowo-Gibran di ambang menang satu putaran saja.

Bagian 2: Distribusi tiga pasang calon presiden di berbagai segmen pemilih

2A. Kategori ekonomi (pendapatan), Prabowo-Gibran unggul di semua segmen ekonomi

Di segmen pendapatan di bawah Rp2 juta/bulan, elektabilitas Prabowo–Gibran sebesar 52,0 persen.

Elektabilitas Ganjar–Mahfud sebesar 20,8 persen.

Elektabilitas Anies–Muhaimin sebesar 18 peren.

Di segmen pendapatan Rp2-4 juta/bulan, elektabilitas Prabowo–Gibran sebesar 49,9 persen.

Elektabilitas Anies–Muhaimin sebesar 23,7 persen.

Elektabilitas Ganjar–Mahfud sebesar 20,1 persen.

Di segmen pendapatan di atas Rp4 juta/bulan, elektabilitas Prabowo–Gibran tertinggi dengan perolehan sebesar 48,4 persen.

Elektabilitas Anies–Muhaimin di urutan kedua dengan 30,3 persen. Elektabilitas Ganjar–Mahfud sebesar 15,9 persen.

2B. Kategori pendidikan, Prabowo-Gibran unggul di semua segemen

Baik yang pendidikan SD ke bawah, SMP sederajat, SMA sederajat sampai yang lulus diploma ke atas.

Segmen pendidikan tamat SD ke bawah, elektabilitas Prabowo–Gibran sebesar 54,2 persen.

Elektabilitas Ganjar–Mahfud sebesar 19,9 persen. Elektabilitas Anies–Muhaimin sebesar 18 persen.

Segmen pendidikan tamat SMP sederajat, elektabilitas Prabowo–Gibran sebesar 55,8 persen.

Elektabilitas Ganjar–Mahfud sebesar 20,8 persen. Elektabilitas Anies–Muhaimin sebesar 18,1 persen.

Segmen pendidikan tamat SMA sederajat, elektabilitas Prabowo–Gibran sebesar 46,8 persen.

Elektabilitas Anies–Muhaimin sebesar 25,6 persen.

Elektabilitas Ganjar–Mahfud sebesar 19,3 persen.

Segmen pendidikan tamat diploma (D3) ke atas, elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 38,7 persen.

Elektabilitas Anies-Muhaimin sebesar 33,9 persen.

Elektabilitas Ganjar–Mahfud sebesar 17,7 persen

2C. Kategori gender, Prabowo-Gibran unggul di segmen laki-laki dan perempuan

Elektabilitas Prabowo–Gibran di segmen laki-laki sebesar 50,2 persen.

Elektabilitas Prabowo–Gibran di segmen perempuan sebesar 51,3 persen.

2D. Kategori pemeluk agama, Prabowo-Gibran unggul di pemeluk islam dan non islam

Elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 49,8 persen di segmen pemeluk agama Islam, sebesar 56,4 persen di segmen pemeluk non islam.

2E. Kategori usia, Prabowo-Gibran unggul di semua segmen dengan dukungan terbesar usia muda (30 tahun ke bawah)

Bahkan dukungan kepada Prabowo-Gibran di segmen usia di bawah 30 tahun sudah melebihi 55 persen.

Di segmen usia 30 tahun ke bawah, elektabilitas Prabowo–Gibran sebesar 58,6 persen.

Elektabilitas Anies–Muhaimin sebesar 18,3 persen.

Elektabilitas Ganjar–Mahfud sebesar 16,3 persen.

Segmen usia 30-39 tahun, elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 56,4 persen.

Elektabilitas Anies–Muhaimin sebesar 20,9 persen.

Elektabilitas Ganjar–Mahfud sebesar 15,7 persen. 

Segmen usia 40-49 tahun, elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 48,9 persen.

Elektabilitas Anies-Muhaimin sebesar 23 persen.

Elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 20,9 persen.

Segmen usia senja (di atas 50 tahun), elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 46,1 persen.

Elektabilitas Anies-Muhaimin sebesar 23,2 persen.

Elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 22,3 persen.

2F. Kategori pemiih partai politik

Prabowo–Gibran unggul di lima pemilih partai yaitu Gerindra (dukungan pemilih Gerindra sebesar 92,3 persen), Golkar (68,7 persen), Demokrat (73,2 persen),  PAN (75,6 persen), dan partai dari kubu lain: PPP (43,7 persen).

Anies–Muhaimin unggul di tiga pemilih partai yaitu Nasdem (70,8 persen), PKB (51,4 persen), dan PKS (87,3 persen).

Ganjar–Mahfud unggul di satu pemilih partai yaitu PDIP dengan dukungan di pemilih PDIP sebesar 59,7 persen.

Di kalangan partai pendukungnya sendiri: PPP, perolehan Ganjar-Mahfud lebih kecil (15,1 persen), dibandingkan ke Prabowo-Gibran (43,7 persen).

2G. Kategori teritori, provinsi, dan suku

Prabowo-Gibran unggul di semua teritori. Mereka unggul di Sumatra dengan elektabilitas sebesar 54,4 persen, Jawa (47,4 persen), Bali-NTB-NTT (49,1persen), Kalimantan (43,4 persen), Sulawesi (70,8 persen), dan Maluku-Papua (53,5 persen).

Dari tiga provinsi terbesar (Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah), Prabowo-Gibran unggul di Jawa Barat dengan elektabilitas sebesar 54,6 persen dan di Jawa Timur dengan elektabilitas 57,1 persen.

Untuk Jawa Tengah, keunggulan masih dipegang Ganjar-Mahfud dengan elektabilitas sebesar 40,3 persen.

Dari sisi kesukuan, Prabowo-Gibran unggul di Jawa dengan 49,3 persen, Sunda (55,0 persen), Melayu (59,7 persen), Bugis (75,3 persen), Batak (47,2 persen), dan suku lainnya (53,9 persen). 

Anies-Muhaimin unggul di Madura (43,8 persen), Betawi (72 persen), dan Minang (54,7 persen).

2H. Kepuasan kepada Presiden Jokowi dan media sosial

Di pemilih yang puas kepada kinerja Jokowi, Prabowo-Gibran unggul dengan elektabilitas sebesar 55,5 persen.

Elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 22,1 persen.

Elektabilitas Anies-Muhaimin sebesar 15.6 persen.

Di pemilih yang tidak puas kinerja Jokowi, Anies-Muhaimin unggul dengan elektabilitas sebesar 50,0 persen.

Elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 30,4 persen.

Elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 15,0 persen.

2I. Prabowo-Gibran unggul di kalangan pemilik dan bukan pemilik media sosial

Di pemilih yang mempunyai media sosial, elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 49,5 persen.

Elektabilitas Anies-Muhaimin sebesar 24,1 persen.

Elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 20,6 persen.

Di pemilih yang tidak mempunyai akun media sosial, elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 52,8 persen.

Elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 20,8 persen.

Elektabilitas Anies-Muhaimin sebesar 18,4 persen.

Di pemilih yang menggunakan medsos, di semua saluran Prabowo-Gibran unggul. Sebagai contoh di pengguna WhatsApp dan Facebook misalnya.

Di pengguna WhatsApp, Prabowo-Gibran elektabilitasnya sebesar 46,6 persen.

Anies-Muhaimin elektabilitasnya sebesar 24,3 persen. 

Ganjar-Mahfud elektabilitasnya sebesar 22,4 persen.

Di pengguna Facebook, Prabowo-Gibran elektabilitasnya sebesar 58,7 persen.

Ganjar-Mahfud sebesar 21,4 persen.

Anies-Muhaimin sebesar 16,9 persen.

Bagian 3: Mengapa Prabowo-Gibran terus naik elektabilitasnya menuju satu putaran?

Alasan pertama, Prabowo semakin dikenal dan semakin disukai

Pada survei bulan September 2023, popularitas Prabowo sebesar 95,3 persen dan kesukaan kepada Prabowo sebesar 84,2 persen.

Saat ini di survei akhir Januari 2024, popularitas Prabowo naik menjadi 98,5 persen dan kesukaan kepadanya naik menjadi 85,5 persen.

Tingkat pengenalan di atas 95 persen dan tingkat kesukaan di atas 80 persen ini status keterpilihan tingkat dewa, atau premium.

Angka setinggi ini hanya bisa dicapai oleh SBY tahun 2009, ketika menang satu putaran, dan Jokowi di tahun 2019 ketika menang Pilpres kedua kalinya.

Alasan kedua, Gibran semakin dikenal dan disukai

Pada survei bulan September 2023, popularitas Gibran sebesar 69,4 persen dan kesukaan kepadanya sebesar 77,8 persen.

Saat ini di survei akhir Januari 2024, popularitas Gibran naik menjadi 96,1 persen dan kesukaan kepadanya naik menjadi 81,1 persen.

Dalam waktu 4 bulan, tingkat pengenalan Gibran naik 26,7 persen.

Ini hanya mungkin karena kehadiran Gibran menciptakan kehebohan. Tingkat kesukaan atas Gibran juga naik sebesar 3,3 persen.

Alasan ketiga, kepuasan kinerja Jokowi sangat tinggi dan Jokowi terasosiasi dengan Prabowo-Gibran

Dari data survei terlihat kepuasan atas kinerja Jokowi sebesar 80,8 persen.

Dari awal Januari hingga Akhir Januari 2024, kepuasan kepada Jokowi di atas 80 persen.

Pada awal Januari sebesar 81,9 peren, sekarang di survei akhir Januari 80,8 persen.

Sangat jarang sekali presiden untuk ukuran sejarah dunia sekalipun yang di tahun terakhir kekuasaannya, mendapat approval rating 80 persen.

Posisi ini membuat Jokowi sangat powerful untuk mempengaruhi opini publik.

Alasan keempat, yang puas Jokowi pindah ke Prabowo-Gibran

Elektabilitas yang puas atas kinerja Jokowi terus meningkat ke Prabowo-Gibran menjadi 55,5 persen.

Dibandingkan dengan survei awal Januari 2024, ada kenaikan sebesar 5 persen, pemilih yang puas kepada Jokowi yang mendukung Prabowo-Gibran.

Alasan kelima, mayoritas publik ingin Pilpres satu putaran saja

Lebih dari 80 persen publik ingin Pilpres selesai satu putaran.

Tepatnya publik yang menginginkan Pilpres satu putaran sebesar 84 persen.

Ada yang tidak menginginkan Pilpres satu putaran yaitu sebesar 10,8 persen.

Tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 5,2 persen.

Kesimpulan:

Pertama, dua minggu menuju hari pencoblosan, pertama kali elektabilitas Prabowo-Gibran melampaui the magic number 50 persen.

Kedua, Pilpres 2024 semakin terbuka selesai satu putaran karena dengan margin of error (plus minus), Prabowo-Gibran di angka 47,8 persen sampai 53,6 persen.

Ketiga, Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud saling mengalahkan dalam lima survei nasional terakhir, tapi tetap dengan selisih margin of error.

Keempat, tingkat kepuasan kepada Jokowi masih sangat tinggi: lebih dari 80 persen, tak terpengaruh atas kritik yang datang dari kalangan aktivis demokrasi.

Kelima, masih tersisa dua minggu untuk melihat perkembangan apakah Pilpres 2024 mengikuti Pilpres 2009 yang berakhir satu putaran, atau dua putaran.

Dua minggu lagi, bersama kita menjadi saksi terjadi Pilpres satu putaran saja atau tidak. ***

Berita Terkait