DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Civitas Academica Universitas Airlangga Surabaya Menyikapi Situasi Politik, Inilah Isinya

image
Salah seorang guru besar Universitas Airlangga Prof Hotman Siahaan menyampaikan pernyataan sikap berkait dinamika politik terkini di kampus setempat, di Surabaya, Jawa Timur, Senin 5 Februari 2024. (ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM - Civitas academica Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menyampaikan pernyataan sikap terkait situasi politik terkini melalui “Unair Memanggil" di kampus setempat, Senin 5 Februari 2024.

"Hal yang perlu diingat kembali oleh Presiden bahwa legitimasi maupun dukungan rakyat kepada pemerintahannya semenjak sembilan tahun lalu tidak bisa dilepaskan dari harapan bahwa Presiden akan menjalankan etika republik dan merawat demokrasi maupun pemerintahan yang bebas KKN," kata salah satu guru besar Unair, Prof Hotman Siahaan di sela-sela kegiatan bertajuk "Menegakkan Demokrasi, Menjaga Republik" itu.

Pernyataan sikap tersebut dikuti oleh guru besar, dosen, dan mahasiswa Unair.

Baca Juga: Universitas Islam Indonesia Minta Jokowi Kembali Menjadi Teladan dalam Etika Kenegarawanan

Hotman berharap saat akan mengakhiri pemerintahannya, Presiden Joko Widodo akrab disapa Jokowi bisa mengambil sikap yang tidak menodai prinsip-prinsip utama tersebut.

Selain itu, ia menyerukan kepada Jokowi selaku pemimpin tertinggi pemerintahan dan kepala negara agar merawat prinsip-prinsip etika republik dengan tidak menyalahgunakan kekuasaan serta menghentikan upaya melanggengkan politik kekeluargaan.

Ia juga berseru bahwa kemerdekaan politik, sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat sipil dijamin oleh negara. Negara Indonesia ini milik semua rakyat, bukan milik kelompok atau golongan tertentu.

Baca Juga: Civitas Academica Universitas Indonesia Minta Pemilu Bebas Intimidasi: ASN, TNI, dan Polri Bebas dari Paksaan

Keluarga besar dan alumni Unair Surabaya mendesak penyelenggara Pemilu bersikap adil, tidak berbuat curang serta tanpa kekerasan.

Partai politik, menurut Hotman, harus mereformasi diri dalam menjalankan fungsi-fungsi artikulasi, agregasi, dan pendidikan politik warga negara.

Terakhir, mereka juga mengecam berbagai bentuk intervensi dan intimidasi terhadap mimbar-mimbar akademik di perguruan tinggi dan meminta perguruan tinggi agar menjaga marwah, rasionalitas dan kritisme kepada pemerintah demi tegak-nya republik.

Baca Juga: Akademisi Universitas Padjajaran Bandung Berseru: Pilih Presiden Bukan Berdasar Uang dan Intimiasi

Direktur Sekolah Pascasarjana FISIP Unair, Prof Badri Munir Sucoko menegaskan, pernyataan sikap bukanlah mewakili sikap resmi dari civitas academica Unair maupun Sekolah Pascasarjana Unair.

Pihaknya pun menyesalkan pemakaian fasilitas yang dimiliki sekolah Pascasarjana yang tidak berkaitan Sekolah Pascasarjana Unair.

"Agenda hari ini (Aksi Unair Memanggail) bukan agenda Sekolah Pascasarjana Unair. Sesuai flayer yang (tersebar) diumumkan di publik bahwa kegiatan diumumkan di depan Sekolah Pascasarjana. Untuk itu kami tidak punya preferensi untuk memberikan intervensi apa pun.”

Baca Juga: Civitas Academica Uiversitas Jember Berseru Selamatkan Demokrasi

“Tatkala masuk area kampus kami, tentu tidak etis jika tidak memberitahukan paling tidak sebagai sopan santun kulo nuwun," katanya.

Sebagai civitas academica, katanya, sudah seyogyanya mengawal demokrasi dan menjaga NKRI dengan menjunjung tinggi etika. Juga harus diawali dari kampus yang menjunjung tinggi etika.

"Ini menjadi catatan Sekolah Pascasarjana, bahwa tetap (aksi) menyatakan aspirasi itu tadi bagian dari situasi politik yang berkembang tapi tidak menjadi bagian dari pernyataan sekolah Pascasarjana Unair," kata Badri menegaskan. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait