DECEMBER 9, 2022
Nasional

Sekjen PBNU Saifullah Yusuf: PWNU Kecewa Pernyataan Gus Nadir Soal Arahan Rais Aam

image
Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. (ANTARA/HO-LTN PBNU)

ORBITINDONESIA.COM - Sekjen PBNU Saifullah Yusuf mengatakan, para pengurus wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) kecewa dengan pernyataan Nadirsyah Hosein atau Gus Nadir.

Yang dimaksud Saifullah Yusuf adalah pernyataan Gus Nadir yang menyebut ada arahan dari Rais Aam PBNU KH Miftachul Achyar untuk mendukung pasangan calon tertentu di Pilpres 2024.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Yogyakarta, Rabu, 31 Januari 2024, Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul mengatakan kekecewaan itu terkait tuduhan Nadirsyah Hosein.

Baca Juga: Link Download Gratis Logo Resmi Harlah 1 Abad NU, Makna dan Lirik Lagu Mars Satu Abad Nahdlatul Ulama

Nadirsyah Hosein menyebut Miftachul Achyar mengarahkan pengurus NU untuk mendukung salah satu pasangan calon peserta Pilpres 2024 melalui ucapan sam'an wa tha'atan (dengarkan dan patuhi) di sebuah pertemuan.

"Rais Aam (Miftachul Achyar) sama sekali tak pernah ada pernyataan itu. PWNU minta bukti siapa peserta yang bilang itu kepada Gus Nadir," kata Gus Ipul.

Oleh karena itu, wali kota Pasuruan, Jawa Timur, itu pun menyayangkan pernyataan Nadirsyah Hosein atau Gus Nadir karena dianggap telah menyebarkan berita bohong atau hoaks.

Baca Juga: Harlah 1 Abad NU, Ini Lirik Lagu Mars Satu Abad Nahdlatul Ulama yang Diciptakan oleh Gus Mus

Apalagi, lanjut Gus Ipul, Gus Nadir sama sekali tidak pernah tabayun atau mengklarifikasi langsung dengan orang-orang yang hadir pada pertemuan itu.

Sebelumnya, pada sesi wawancara dengan sebuah media, Gus Nadir secara terang-terangan menyitir kalimat sam'an wa tha'atan yang dia rujuk kepada Rais Aam PBNU KH Miftachul Achyar.

Menurut mantan Rais Syuriyah PCI NU Australia-New Zealand itu, arahan tersebut disampaikan dalam sebuah pertemuan di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: MANTAP! KPK Sita Gedung Lampung Nahdliyin Center Sebagai Pengganti Uang Denda Bekas Rektor Unila Karomani

"Tolong, sekali ini saja, sam'an wa tha'atan," demikian menurut Nadir yang dia akui itu sebagai kata-kata dari Rais Aam PBNU.

Terkait sinyalemen yang berkembang di tengah masyarakat akibat tudingan tersebut, Miftachul Akhyar mengingatkan agar seluruh warga Nahdliyin untuk tabayun dengan meneliti seluruh permasalahan yang ada.

Tabayun menjadi sebuah amanah yang ditanggung oleh seluruh umat manusia, terutama Nahdliyin serta pengurus NU secara keseluruhan.

Baca Juga: Politikus dan Aktivis Nahdlatul Ulama Yenny Wahid Telah Dipilih Jadi Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional

"Manakala PBNU melakukan sesuatu, (maka) datang dan tanyakan. (Jangan) Belum datang sudah pengumuman," katanya dalam pembukaan acara Konferensi Besar NU 2024 di Pesantren Al Munawwir, Krapyak, Yogyakarta.

Menurut Kiai Mif, sapaan Miftachul Akhyar, tabayun merupakan senjata untuk menaklukkan "musuh-musuh" yang ada; sehingga jika tidak dilakukan, maka mereka akan kalah sebelum berperang.

"Sami'na wa atha'na. Di situlah Allah memberikan anugerah adalah perilaku ulama dulu. Bahkan, para nabi juga mengucapkan sami'na wa atha'na (kami dengar dan kami patuh)," katanya.

Baca Juga: Nahdlatul Ulama Akan Gelar Puncak Hari Lahir ke-101 di Universitas NU Yogyakarta, 31 Januari 2024

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga peserta Pilpres 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

Masa kampanye Pemilu 2024 berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Setelah masa kampanye, ada masa tenang pada 11-13 Februari 2024. Kemudian, jadwal pemungutan suara berlangsung serentak pada 14 Februari 2024. ***
 

Sumber: Antara

Berita Terkait