Begini Isi Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama yang Fenomenal dan Jadi Landasan Hari Santri Nasional
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 04 Agustus 2022 10:34 WIB
ORBITINDONESIA - Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama (NU) menjadi salah satu landasan utama penetapan Hari Santri Nasional 22 Oktober oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui keputusan presiden (Kepres) Nomor 22 tahun 2015.
Resolusi Jihad sendiri merupakan instruksi KH Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama, kepada seluruh santri dan ulama pondok pesantren ndi seluruh Indonesia untuk melakukan jihad mempertahankan tanah air dari penjajah.
Resolusi Jihad tersebut diserukan pada 22 Oktober 1945 dan menimbulkan gelombang perlawanan dari kalangan santri dan ulama terhadap pendudukan pasukan asing di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Hari Santri Nasional 2022 Apakah Termasuk Hari Libur, Cek Penjelasannya Agar Tidak Salah
Lantas, bagaimana bunyi Resolusi Jihad KH Hasyim Asy'ari yang fenomenal tersebut?
Dikutip dari buku KH Hasyim Asy'ari dan Resolusi Jihad karya Muhammad Rijal Fadli dan Bobi Hidayat, berikut bunyi Resolusi Jihad:
1. Kemerdekaan Indonesia yang relah diproklamirkan pada 17 Agustus 1945 harus dipertahankan
2. Pemerintah RI sebagai satu-satunya pemerintahan yang sah harus dipertahankan dengan harta maupun jiwa
Baca Juga: Tanggal Berapa Hari Santri Nasional 2022 Dirayakan? Simak Penjelasan dan Sejarahnya di Sini
3. Musuh-musuh Indonesia, khususnya orang-orang Belanda yang kembali ke Indonesia dengan menumpang pasukan Sekutu (Inggris), sangat mungkin ingin menjajah kembali bangsa Indonesia setelah Jepang ditaklukkan
4. Umat Islam, khususnya warga NU, harus siap bertempur melawan Belanda dan sekutu mereka yang berusaha untuk menguasai Indonesia kembali
5. Kewajiban jihad merupakan keharusan bagi setiap Muslim yang tinggal dalam radius 94 kilometer (sama jaraknya dengan qashar, di mana meringkas shalat boleh ditunaikan oleh Muslim santri)
Baca Juga: Kemenag Minta Hari Santri 2022 Menjangkau Semua Kalangan dan Menjawab Berbagai Isu
6. Mereka yang berada di luar radius itu mempunyai tanggung jawab mendukung saudara-saudara Muslim mereka yang tengah berjuang dalam radius tersebut.
Resolusi jihad kemudian dikukuhkan dalam Muktamar XVI NU di Purwokerto tanggal 26-29 Maret 1946.
Itulah isi dari resolusi jihad NU yang menjadi landasan Hari Santri Nasional.***