Puisi Esai Denny JA: Cintaku Tak Menentu di Pengungsian
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 26 Agustus 2022 18:46 WIB
Hampir seluruh penduduk Bali di Balinuraga mengungsi. Pernikahan pun ditunda.
Faras mengeluarkan kain dari tas. Itu kain Tapis Lampung. Hadiah khusus dari Asif.
“Nanti ini menjadi mahar pernikahan kita,” ujar Asif.
Asif bercerita soal kain Tapis itu. “Lihatlah corak kain ini. Ini tenun khas Lampung. Benangnya kapas. Benang warna perak.”
“Ini jenis kain tapis cucuk andak. Motifnya bertema rumah tangga.”
“Setahun aku berburu mencari kain motif ini. Aku ingin memberi mahar dengan nilai seni tinggi. Dari tradisi daerahku sendiri. Hanya untukmu, cintaku. Untuk penanda pernikahan kita.”
Tiga tahun sudah Faras mengenal Asif. “Oh pujaan hati ini sangat pandai merangkai kata. Banyak membaca. Tapi memang sentimen kedaerahannya kental juga.”
Hati Faras acapkali dibuat berbunga-bunga.
“Tapi Asif, di manakah engkau kini? Aku calon istrimu. Empat hari aku sudah terdampar di pengungsian.”
Farah terus bercakap di hati.