DECEMBER 9, 2022
Internasional

Ekonom Pemenang Nobel Paul Krugman: Ekonomi China Sedang Terpuruk

image
Ekspor mobil China mempertahankan momentum pertumbuhannya bulan lalu, dengan mencapai rekor tertinggi dan melonjak 57,4 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut data industri pada Senin (11/7). Tapi ekonom Paul Krugman memprediksi masalah di ekonomi China. ANTARA/Xinhua/aa.

Rencana 2024

Selanjutnya National Development and Reform Commission (NDRC atau Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional) yang melakukan perencanaan dan manajemen makroekonmi China mengatakan pada 2024 China akan mengembangkan titik pertumbuhan konsumsi baru seperti smart homes, acara-acara olahraga, penggunaan produk dalam negeri, dan barang-barang bergaya China (China-chic).

NDRC menyebut pemerintah akan meningkatkan belanja barang-barang bernilai besar dan memperbaiki faktor pendorong konsumsi, memperluas investasi yang efektif, memberikan dukungan lebih banyak kepada bidang teknologi inti, infrastruktur baru, konservasi energi, dan dekarbonasi.

Upaya lainnya adalah NDRC akan mendorong legislasi undang-undang untuk mendorong pengembangan sektor swasta dan memberikan kesetaraan status antara perusahaan milik negara dan swasta di undang-undang.

Wakil Sekretaris Jenderal NDRC Yuan Da mengatakan NDRC akan bertindak untuk memastikan penerapan kebijakan yang mendukung sektor swasta, mendorong lebih banyak investasi swasta dalam proyek-proyek penting di negara dan mendukung perusahaan swasta dalam melakukan penelitian dan pengembangan di bidang teknologi utama dan inti.

NDRC juga akan melakukan upaya agar suara pemilik perusahaan swasta didengar dan masalah mereka diselesaikan.

Penguatan perusahaan swasta tersebut dilakukan untuk menunjang salah satu fokus ekonomi China yaitu kendaraan energi baru (new energy vechicle atau NEV).

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT), China mengekspor 4,91 juta kendaraan pada 2023. Ekspor itu tumbuh 57,9 persen dibanding 2022. Dari jumlah tersebut ada 1,2 juta NEV yang diekspor atau bertambah 77,6 persen.

Bila NEV digabungkan dengan baterai litium-ion dan baterai tenaga surya (pemerintah China menyebut ketiganya sebagai new three) maka totalnya melampaui 1,06 triliun yuan. Pemerintah China mencatat momentum ekspor itu mencerminkan pergeseran dari "Made in China" menjadi "Created in China".

Untuk kebijakan investasi, NDRC dan badan lainnya berjanji akan merevisi daftar negatif nasional mengenai investor yang tidak boleh masuk ke China dan menghapus semua batasan masuknya investasi asing di sektor manufaktur.

Halaman:
1
2
3
4
5
6
Sumber: Antara

Berita Terkait