DECEMBER 9, 2022
Internasional

Ekonom Pemenang Nobel Paul Krugman: Ekonomi China Sedang Terpuruk

image
Ekspor mobil China mempertahankan momentum pertumbuhannya bulan lalu, dengan mencapai rekor tertinggi dan melonjak 57,4 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut data industri pada Senin (11/7). Tapi ekonom Paul Krugman memprediksi masalah di ekonomi China. ANTARA/Xinhua/aa.

Adapun BUMN China mencatat ekspor-impor sebesar 6,68 triliun yuan (16 persen), sisanya yaitu 30,2 persen adalah perusahaan asing yang beroperasi di China dengan nilai 12,61 triliun yuan.

Lima komoditas ekspor terbesar adalah produk minyak olahan, telepon seluler, baja, sirkuit terpadu (integrated circuit atau IC), dan suku cadang mobil yang menyumbang 55 persen dari total nilai ekspor.

Sementara, impor didominasi biji-bijian, minyak mentah, gas alam, dan pesawat terbang menyumbang lebih dari separuh total impor.

Juru Bicara sekaligus Direktur Jenderal Departemen Statistik dan Analisis GACC Lyu Daliang mengakui pada 2023 pemulihan ekonomi dunia masih lemah, kinerja perdagangan global secara keseluruhan masih lesu dan lemahnya permintaan eksternal itu berdampak langsung pada ekspor China.

"Dilihat dari angkanya, laju pertumbuhan ekspor China lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun, kita juga harus memperhatikan bahwa ekspor China mencapai titik tertinggi baru, tidak hanya mencapai pertumbuhan volume tetapi juga menjaga stabilitas secara keseluruhan," kata Lyu Daliang dalam konferensi pers.

Lyu, mengutip data WTO, pangsa pasar internasional ekspor China tetap tinggi pada 2023 yaitu sekitar 14 persen.

"Pangsa pasar China tetap stabil pada 2023. Dapat dikatakan, 'kue ekonomi' kami tidak berkurang, dan daya saing kami secara keseluruhan tetap solid," ungkap Lyu.

Lyu juga menyebut ekspor merek-merek China tetap meningkat secara signifikan. Ekspor merek China tumbuh 9,3 persen pada 2023 dan pangsa pasarnya meningkat 1,7 persen. Produk-produk itu diekspor ke lebih dari 200 negara.

Pada 2023, Lyu mencatat ekspor industri manufaktur mencapai 13,47 triliun yuan. Khususnya industri otomotif dan pembuatan kapal.

"Pada saat yang sama, proteksionisme dan unilateralisme juga memberi dampak pada ekspor dan produk kami menghadapi berbagai kesulitan. Namun, jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda, berkat dukungan kebijakan, kekuatan industri, dan upaya kolektif berbagai pemangku kepentingan, ekspor China siap untuk semakin memperkuat keunggulan kompetitif mereka. Kami yakin dengan ekspor China," ungkap Lyu.

Halaman:
1
2
3
4
5
6
Sumber: Antara

Berita Terkait