Apakah Indonesia Membutuhkan Angkatan Laut Perairan Biru alias Blue Water Navy?
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Minggu, 07 Januari 2024 02:33 WIB
Berdasarkan sistem ini, angkatan laut peringkat 1–4 dianggap sebagai Blue Water Navy, dengan angkatan laut peringkat 1–2 memiliki kemampuan proyeksi kekuatan global secara lengkap atau sebagian, dan angkatan laut peringkat 3–4 terbatas pada proyeksi kekuatan regional atau multi-regional.
Sisanya, yang berada di peringkat 5–10, tidak dianggap sebagai Blue Water Navy yang memiliki kemampuan terbatas pada peran kepolisian di perairan sungai atau di pantai pada skala paling bawah, dan pertahanan lepas pantai di dalam dan sedikit di luar zona ekonomi eksklusif (ZEE) di skala teratas. akhir skala.
Melihat hal tersebut, janji kampanye pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar untuk membangun Blue Water Navy bagi Indonesia menimbulkan sejumlah pertanyaan. Yang paling menonjol adalah: Angkatan Laut Biru seperti apa yang mereka rencanakan untuk dibangun dan untuk peran apa?
Berdasarkan klasifikasi Todd-Lindberg, diketahui Blue Water Navy mempunyai empat tingkatan yang berbeda. Peringkat 1 yang menandakan proyeksi kekuatan global secara lengkap, saat ini hanya dipegang oleh Angkatan Laut AS.
Sebagai negara adidaya global, Amerika Serikat memiliki kepentingan militer, politik, dan ekonomi di berbagai wilayah di dunia. Mereka berupaya melawan kebangkitan Tiongkok di Asia, kebangkitan Rusia di Eropa, dan pengaruh Iran yang terus berkembang di Timur Tengah.
Pada saat yang sama, sebagai negara dagang utama, Amerika Serikat juga mempunyai kepentingan penting dalam memastikan arus bebas perdagangan global, yang terutama bergantung pada perdagangan maritim. Oleh karena itu, jelas mengapa AS membangun proyeksi kekuatan global angkatan laut perairan biru.
Untuk memenuhi kepentingan militer, politik, dan ekonomi yang dimilikinya saat ini, Amerika Serikat harus membangun dan mempertahankan Blue Water Navy peringkat 1 dengan kemampuan proyeksi kekuatan global yang sesuai.
Hal yang sama tidak berlaku bagi Rusia, yang saat ini memiliki Blue Water Navy proyeksi kekuatan multi-regional peringkat 3.
Berbeda dengan AS, kepentingan vital Rusia lebih dekat dengan negaranya, terutama di sekitar wilayah bekas republik Soviet, Eropa Timur, serta wilayah sekitarnya seperti Laut Mediterania dan Timur Tengah.
Rusia juga bukan negara dagang utama, sehingga kepentingannya dalam menjaga keamanan jalur perdagangan maritim global tidak terlalu penting dibandingkan dengan AS. Oleh karena itu, mereka telah membangun dan mempertahankan Blue Water Navy peringkat 3, yang memungkinkan mereka untuk memproyeksikan kekuatan ke wilayah-wilayah yang berdekatan di luar ZEE, selain pertahanan dalam negeri.