Bencana Kekeringan NTT, dan Menggalang Persatuan Jelang Pilpres 2024
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 15 Oktober 2023 15:05 WIB
Kondisi itu menunjukkan urgensi untuk memberikan bantuan kepada masyarakat di daerah tersebut dan mencari solusi jangka panjang untuk masalah akses air bersih yang lebih terjangkau.
Apa yang dilakukan warga sehingga harus memotong 7-8 pohon pisang untuk mendapatkan air, menunjukkan sejauh mana kekeringan telah memengaruhi kehidupan mereka.
Di sisi lain meminum air batang pisang merupakan kondisi darurat dari pengetahuan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi saat menghadapi kekurangan air.
Baca Juga: Di Tengah Tantangan Ekonomi Global, BRI Optimistis Ruang Pertumbuhan Kredit Masih Besar
Dari berbagai sumber terpercaya bahwa menebang batang pisang bisa didapatkan sekitar 3-4 liter air. Hal ini lenting untuk memahami sejauh mana masyarakat harus mencari sumber air dalam situasi kekeringan ini.
Walaupun secara umun air dari batang pisang tidak ideal, namun masyarakat di NTT terpaksa memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Kemarau panjang yang berlangsung sejak Juni 2023 telah memberikan tantangan yang sangat serius bagi masyarakat di Desa Bura Bekor.
Ketergantungan pada air tadah hujan dalam situasi musim kering saat ini membuat pasokan air semakin sulit ditemukan. Dalam kondisi seperti ini, pemerintah dan organisasi kemanusiaan perlu segera merespons untuk memberikan dukungan dan solusi yang dibutuhkan oleh komunitas ini, termasuk pasokan air bersih yang aman dan berkelanjutan.
Kekeringan yang melanda Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, dan menyebabkan kesulitan dalam mendapatkan air bersih adalah masalah serius. Situasi di mana warga terpaksa mengonsumsi air berkapur yang mereka beli menciptakan risiko kesehatan yang besar.