Guntur Romli: Karena Prabowo, Saya Keluar dari PSI
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 05 Agustus 2023 17:12 WIB

Saya tidak sedang melancarkan politik kebencian pada Pak Prabowo, saya menghormati beliau sebagai sosok manusia dan tokoh politik, tapi rekam jejak tak bisa dihapus, fakta sejarah tak bisa diingkari,
keterlibatan beliau dengan pelanggaran HAM di masa lalu, penculikan aktivis, beberapa dari mereka tak diketahui nasibnya hingga saat ini, sehingga beliau diberhentikan dari TNI, adalah fakta sejarah yang tak bisa dibantah dan hingga saat ini keluarga aktivis yang dihilangkan itu masih menuntut keadilan sampai saat ini.
Saya menghormati Pak Prabowo sebagai menteri di Kabinet Pak Jokowi, namun saya melihat kinerja Pak Prabowo akan menjadi beban di pemerintahan Pak Jokowi terkait dugaan kegagalan food estate yang di bawah Kemenhan (tapi sukses di bawah kementerian yang lain) dan pembelian pesawat bekas dari Qatar, yang saya baca di media:
pada era Menhan Pak Juwono Sudarsono tahun 2009 yang tidak mau diberi hibah pesawat-pesawat itu, mau dikasi gratis saja tidak mau, kok sekarang Prabowo malah membeli pesawat bekas itu dengan harga mahal?
Karena segala rekam jejak Pak Prabowo dan kinerjanya itu, dengan segala hormat, tanpa maksud merendahkan Pak Prabowo, menurut pertimbangan rasional dan ideologis, saya haqqul yakin dan percaya Ganjar Pranowo yang layak menjadi penerus Joko Widodo tahun 2024.
Baca Juga: Lengkapi ASN Kanwil Kemenkumham DKI dengan Ilmu Beladiri, Ibnu Chuldun Gandeng Federasi Kempo
Karena persamaan ideologi Pak Jokowi dan Pak Ganjar, persamaan gaya kepemimpinan dan pelayanan, merakyat, dekat dengan rakyat, senantiasa blusukan, bertemu dengan rakyat, apapun resiko dan keluhannya, jujur, bersih, lurus, tidak neko-neko: "Jokowi di Hati, Ganjar Dinanti" dan juga berdasarkan hasil Rembuk Rakyat yang diumumkan PSI pada Oktober 2022.
Meskipun yang saya baca, baik dari media dan medsos, kawan-kawan PSI menyatakan kehadiran Pak Prabowo itu hanya silaturahim politik biasa, tapi "tondo-tondo" koalisi PSI dan Prabowo akan menjadi kenyataan, hanya soal waktu saja.
Sebagai orang yang mendaku spartan, Ketua Umum Ganjarian, saya tidak mungkin punya sikap politik yang abu-abu. Saya harus menyatakan sikap. Dan harus memilih.