Muhammad Arief: Program Besar Gagal, Prabowo Bukan Penerus Jokowi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 13 Juli 2023 18:05 WIB
Tapi nyatanya hal tersebut tidak dilakukan dengan baik dan benar oleh tim yang dikerahkan Prabowo. Tumbuhannya kerdil, daunnya kecil dan singkongnya berukuran jari tangan.
Kegagalan ini bukan soal terkendala dana, melainkan lokasi tanam singkong. Hutan yang digunduli Prabowo tekstur tanahnya 70 persen berupa butiran pasir putih. Jenis tanah tersebut tidak cocok untuk menanam singkong, apalagi sayuran dan padi.
Dari segi pemilihan tempat saja, sudah salah kaprah. Padahal pemilihan lokasi tanam adalah sesuatu yang sangat penting. Karena tanah menjadi unsur utama tumbuhan bisa hidup.
Baca Juga: Ingin Keluar dari Garis Kemiskinan, 2,38 Juta Akun Milik Warga Jakarta Terjerat Utang Pinjol
Menilik semua ini, rasanya Prabowo terlalu buru-buru mengambil langkah. Seperti halnya saat menghadapi kasus “Ratna Sarumpaet”. Grusa-grusu Prabowo ini, bukan tanpa alasan. Tindakannya lebih condong pada keterlibatan orang yang berada dalam gerbongnya.
Dari pencarianku, salah satu sumber menyebutkan bahwa Prabowo melibatkan kader Gerindra dan Yayasan bidang pertanian yang dikelola Prabowo dalam proyek Food Estate.
Kalau dilihat jalan berpikirnya, Prabowo menjadikan gaya kepemimpinan Soeharto sebagai kiblatnya. Apa yang dijalankan Prabowo ini sama persis seperti langkah yang diambil oleh mertuanya dahulu, melibatkan Yayasan yang didirikan dalam proyek nasional.
Disinilah mula 32 tahun kepemimpinannya penuh kontroversi. Tidak melibatkan sistem demokrasi yang dianut NKRI.
Rakyat dirugikan, dan tidak diberi kesempatan untuk serta bergotong royong dalam pembangunan negara. Prabowo meniru gaya Soeharto yang melibatkan anak buahnya sendiri untuk meraup keuntungan berlipat ganda.