Satrio Arismunandar: Hubungan Antara Agama dan Ekologi Bersifat Kompleks dan Punya Banyak Sisi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 07 Juli 2023 09:25 WIB
Satrio memperingatkan, sementara banyak tradisi agama menekankan pengelolaan lingkungan, bisa juga ada ketegangan atau konflik antara keyakinan agama dan keprihatinan ekologis.
Misalnya, penafsiran teks-teks agama tertentu mungkin mengutamakan dominasi manusia atas alam, sehingga menimbulkan sikap eksploitatif terhadap lingkungan.
“Selain itu, industrialisasi yang pesat, konsumerisme, dan pertumbuhan penduduk terkadang berbenturan dengan ajaran agama tentang tanggung jawab lingkungan,” ungkapnya.
Menurut Satrio, memang banyak tradisi keagamaan memasukkan ajaran tentang pentingnya kepengurusan, rasa hormat, dan tanggung jawab terhadap alam dan lingkungan. Ajaran ini sering menekankan keterkaitan semua makhluk hidup dan mendukung perlindungan dan pelestarian sumber daya Bumi.
Beberapa teks keagamaan juga mengandung referensi ke alam dan signifikansinya. Alam sering dilihat sebagai manifestasi dari yang ilahi atau sebagai hadiah suci.
“Dalam beberapa agama pribumi atau animistik, seluruh alam, termasuk hewan, tumbuhan, dan sungai, dijiwai dengan makna spiritual dan pantas mendapatkan penghormatan dan perlindungan,” ujar Satrio. ***