Petaka Ke-sembrono-an Sambo yang Akhirnya Mengalir Sampai Jauh
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 13 Agustus 2022 21:23 WIB
Di sosial media, tersiar kabar bagaimana rivalitas "kedua oknum institusi" ini dalam perebutan jatah preman dan perlindungan lahan bisnis ilegal. Khususnya "judi online" menjadi sesuatu yang secara luas menjadi pergunjingan masyarakat.
Sesuatu yang bukan hal baru, mengingat Jakarta sendiri adalah "lahan terbuka" dan "medan tempur" baik di tingkat atas maupun bawah. Tentara yang dipaksa tetap diam di dalam barak, dilarang keras berkeliaran dalam dunia malam.
Sementara pihak Polisi dibebaskan keluar masuk area sipil, nyaris tanpa batas ruang dan waktu. Kecemburuan abadi sang kakak terhadap adik, yang nyaris tak tersembuhkan sampai kapan pun sejak pemisahan keduanya.
Rivalitas ini, merembet hingga kasus2 yang terjadi sebelumnya, menjadi sebuah balasan dendam. Bagaimana pihak Kepolisian menelanjangi kasus tabrak lari yang melibatkan Kolonel Inf Priyanto.
Kasus ini bukan saja sangat sadis, karena dua sejoli yang ditabrak di Garut alih-alih dilarikan ke rumah sakit. Keduanya dibuang ke sungai Serayu, yang jaraknya ratusan kilometer dari situs TKP.
Seolah bola panas, kasus ini bergerak liar dan menyakitkan, karena sebagai pejabat intelpam. Perilaku yang bersangkutan dibeberkan ke ranah publik hingga menyangkut perkara2 pribadi yang menyertainya.
Melebar pada awal kejadian, dimana ia selesai mengunjungi "WIL"-nya di Bandung, sebelum pulang ke Jogja menemui keluarga intinya.
Kelima, dan lepas dari semua hal di atas. Bagian yang makin memperumit adalah "gaya hidup" keluarga Ferdy Sambo, terutama menyangkut istrinya Putri Chandrawati. Sebagai seorang dokter gigi, yang memiliki kecenderungan sisi estetik, bergaya selebritis, dan selfish.