DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Agung Wibawanto: PR Berat Dunia Pendidikan Kita

image
Kegiatan belajar mengajar di sekolah, bagian dari pendidikan.

Hal kedua, adalah kehendak masyarakat sendiri yang lebih mengutamakan mencari uang alias bekerja bagi anak-anaknya. Memang ada saling-keterkaitan antara penyebab pertama dengan kedua.

Ini akan masuk pada ranah pola pikir masyarakat yang sangat sederhana nan pragmatis, bagaimana mengurangi pengeluaran sekaligus memperbesar pemasukan.

Tidak masalah anak-anak mereka tidak mengetahui rumus pitagoras, tidak perlu tahu apa itu metamorfosis, siapa itu Albert Einstein, tahun berapa perang Diponegoro, di mana letak kerjaan Sriwijaya, bahkan bagaimana menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta teks Pancasila. Yang terpenting mereka bisa mencari dan mendapatkan uang.

Baca Juga: Evaluasi Program: Truk AMDK Dibatasi, Pedagang Air Galon di Jabodetabek Sempat Kekurangan Stok

Mungkin sepele, namun sebuah PR besar yang menyelimuti dunia pendidikan. Jika ingin ditarik, maka pertanyaan dasarnya adalah, SEKOLAH ITU UNTUK APA? Atau SEKOLAH ITU SUPAYA APA?

Sebelum terlupa, tokoh ustadz Kemed dalam sinetron yang sama pernah menyindir, "Kadang kita malu tidak bisa bahasa Inggris, tapi tidak malu jika tidak bisa baca al Quran. kita bela-belain sekolah dengan biaya mahal, namun tidak mau belajar ngaji yang gratis!"

Fokusnya bukan soal urusan agama, melainkan mengapa kita harus sekolah, meski kadang dengan biaya mahal, bahkan harus ditambah dengan membayar les di bimbel.

Begitu mati-matian orangtua membiayai anaknya untuk sekolah hingga pendidikan tinggi, namun pernahkah kita tanya, apa yang didapat si anak di sekolah? Sudah benarkah orangtua memberi bekal kepada anak kelak ia dewasa?

Baca Juga: Percakapan Bung Karno dan Presiden Yugoslavia Tito Tentang Nasib Bangsa Sesudah Mereka Meninggal

Jangan sampai sekolah hanya dianggap investasi bodong bagi masa depan anak. Karena memang tidak ada sekolah yang bisa menjamin bahwa kelak si anak akan mendapat kerja dengan gaji besar, berkeluarga, punya anak dan hidup bahagia hingga akhir hayatnya.

Halaman:

Berita Terkait