DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Minta Jangan Diganggu, Ibu ibu Pedagang Makanan dan Minuman Tetap Andalkan Galon Guna Ulang

image
Ilustrasi air minum dalam galon guna ulang yang banyak digunakan pedagang kecil.

“Saya sudah bertahun-tahun menggunakan galon ini karena lebih praktis dan juga gampang digunakan,” ujarnya.

Baca Juga: Catat Biasakan 3 Hal Ini Bikin Puasa Kamu Tetap Bugar di Ramadhan 2023, Dijamin Anti Lemas Pas Hari Lebaran

Ditanya soal adanya isu bahaya BPA pada kemasan galon yang digunakannya itu, dia malah tertawa.

“Siapa yang bilang itu. Saya menggunakan galon ini sudah bertahun-tahun tapi nyatanya semua pembeli saya sehat-sehat saja itu. Kalau berbahaya, kan seharusnya dari dulu sudah pada sakit mereka itu. Tapi ini malah tambah sehat aku lihat sampai sekarang,” katanya.

Mendengar isu ini, para pedagang makanan dan minuman ini pun meminta agar pemerintah melindungi mereka dari isu-isu yang bisa mengganggu mata pencaharian mereka seperti isu bahaya BPA pada galon guna ulang ini.

“Soalnya, galon guna ulang ini kan sudah sangat membantu saya untuk mencari nafkah. Kalau galon ini direcoki dengan isu-isu berbahaya seperti itu, itu sama saja dengan mempersulit kami untuk mencari makan,” tukas Ibu Yani. Hal senada juga disampaikan Ibu Darto dan Ibu Rohaya.

Baca Juga: Netizen Terus Bongkar Kelakuan Petugas Bea Cukai yang Brengsek

Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nur Nadlifah, juga mengaku sudah bertahun-tahun menggunakan air galon guna ulang bersama keluarganya. “Saya juga biasa pakai galon yang isi ulang itu, ya sudah puluhan tahun juga,” tuturnya.

Karena, menurutnya, baik air sumur, PAM, air isi ulang juga banyak yang masih meragukan soal kehigienisannya. “Ya gimana lagi ya, kalau kita sudah minum, bismillah insyaallah saja supaya tidak terjadi apa-apa,” katanya.

Penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) menyatakan salah satu alasan konsumen memilih galon guna ulang adalah membantu meminimalkan dampak lingkungan.

Riset menyatakan bahwa tanpa penggunaan galon guna ulang, 7 dari 10 konsumen akan beralih pada penggunaan kemasan sekali pakai. Dengan demikian, hal ini akan berpotensi meningkatkan timbulan sampah kemasan sekali pakai hingga 770 ribu ton per tahun.

Baca Juga: Biar Sehat di Kala Puasa, Dokter Edi Hidayat: Pengidap Diabetes agar Berolahraga Setelah Berbuka

"Akibatnya, emisi sampah plastik akan bertambah hingga 1.655.500 ton per tahun,” papar Bisuk Abraham Sisungkunon, peneliti ekonomi lingkungan LPEM FEB UI.

Selain mengurangi dampak terhadap lingkungan, penggunaan galon guna ulang juga berkontribusi positif bagi perekonomian nasional melalui sumbangan terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional hingga Rp 460 miliar.

Sektor galon guna ulang juga mendorong penciptaan lapangan kerja nasional sebesar 16.732 yang berasal dari 13.316 kesempatan kerja langsung sebagai agen pemasaran produk, pekerja depo, sopir truk distribusi hingga potensi penambahan 3.416 lapangan kerja tidak langsung dari sektor industri ini. ***

Halaman:
1
2

Berita Terkait