DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Minta Jangan Diganggu, Ibu ibu Pedagang Makanan dan Minuman Tetap Andalkan Galon Guna Ulang

image
Ilustrasi air minum dalam galon guna ulang yang banyak digunakan pedagang kecil.

ORBITINDONESIA.COM - Para ibu pedagang makanan sangat mengandalkan pemakaian galon guna ulang di warung-warung mereka karena dianggap lebih praktis dan ekonomis dibanding mereka harus memasak air dan menggunakan galon sekali pakai.

Mereka juga mengatakan belum pernah ada para pembeli yang menjadi sakit karena telah meminum air dari galon guna ulang yang mereka berikan.

Ibu Yani, seorang pedagang warteg di daerah Cisalak, mengaku sudah puluhan tahun menggunakan wadah galon guna ulang untuk tempat air minum bagi para pembelinya, tapi belum ada satupun yang komplain terkena penyakit.

Baca Juga: DPR RI: Kebijakan Pembatasan Truk 3 Sumbu Pengangkut Air Minum Kemasan Galon Harus Ditinjau Ulang

“Saya sangat terbantu dengan adanya galon guna ulang ini karena lebih praktis dan ekonomis. Tapi, kalau saya memakai galon tipis yang sekali pakai, itu akan sangat merepotkan bagi saya untuk mencari tempat membuangnya. Kalau mau dipakai lagi kan tidak boleh katanya,” ujarnya.

Ditanya soal adanya isu BPA berbahaya pada kemasan galon guna ulang itu, dia mengatakan itu hanya mengada-ada saja.

“Berbahaya apanya. Wong saya sudah puluhan tahun kok menggunakannya tidak ada pembeli saya yang sakit. Jangan merusak pedagang-pedagang kayak kita inilah. Soalnya, kita sudah sangat terbantu sekali dengan keberadaan galon ini,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan Ibu Darto, yang berjualan nasi di Bogor. Dia juga mengatakan sudah lama menggunakan galon guna ulang karena penggunaannya yang lebih tidak merepotkan.

Baca Juga: Sejarah Hari Bawa Bekal Nasional 12 April, Berawal dari Brand Multinasional yang Dapat Diikuti Anak dan Dewasa

“Bayangi saja kalau saya harus memasak air lagi, itu kan bikin capek juga. Sementara saya juga harus memasak makanan lainnya yang akan saya jual,” tuturnya.

Menanggapi isu adanya bahaya BPA pada kemasan galon guna ulang, dia hanya tersenyum saja sambil mengatakan, “Kalau memang galon yang saya pakai ini beracun, sudah dari dulu para pembeli saya mati. Tapi, kalau saya lihat mereka sehat-sehat saja kok. Malah sampai sekarang masih makan di warung saya.” 

Dia pun mengatakan bahwa isu soal galon berbahaya ini hanya untuk persaingan usaha saja. “Tapi, ya mbok jangan begitulah. Ini kan juga bisa membuat dagangan kita menjadi rusak. Wong sudah tenang cari makan begini kok diisukan macam-macam,” tukasnya.

Ditanya kenapa tidak menggunakan galon bening sekali pakai, dia menjawab bahwa galon seperti itu tidak pas buat pedagang makanan seperti dirinya.

Baca Juga: Meski Orang Coba Membenturkan, Hanya Ganjar yang Ada di Hati Jokowi

“Itu kan galonnya penyok-penyok, gak cocok buat pedagang makanan seperti saya. Apalagi kalau sudah habis galonnya nggak bisa digunakan lagi. Buangnya saja repot, malah nyampah,” ucapnya.

Tidak hanya pedagang makanan, warung-warung kopi juga mengandalkan galon guna ulang ini untuk wadah tempat air minum.

Ibu Rohaya, pemilik warung kopi di Cilodong, Depok, juga mengatakan sudah bertahun-tahun menggunakan galon guna ulang sebagai tempat air minum untuk digunakan membuat kopi atau teh manis dan minuman lainnya bagi para pembeli.

Halaman:
1
2

Berita Terkait