PDI Perjuangan, Partai Politik yang Lahir di Kancah Perjuangan Melawan Rezim Soeharto
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 06 April 2023 07:15 WIB
Massa dari luar Bali secara mandiri mengorganisasi perjalanan untuk hadir dalam kongres ini. Mereka yang tidak mendapat tempat penginapan di area sekitar Kongres, mendirikan tenda-tenda sendiri di dekat Lapangan Kapten Japa, Denpasar, Bali.
PDI pro-Megawati harus mendirikan partai politik baru atau berubah menjadi partai politik baru karena tahapan menuju Pemilihan Umum 1999 juga tidak bisa menunggu.
Di awal 1999, PDI pro-Megawati secara resmi menjadi partai politik bernama PDI Perjuangan (PDIP). PDI Perjuangan menetapkan asas atau ideologi Pancasila, serta memantapkan diri sebagai partai politik yang bercirikan kebangsaan, kerakyatan, dan keadilan sosial.
Langkah ini diambil oleh Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan berdasarkan mandat yang diberikan oleh keputusan Kongres Bali 1998. Pengumuman pendirian partai politik baru PDI Perjuangan ini dilakukan secara langsung oleh Megawati dan hal ini sekaligus menutup pintu bagi penyatuan kembali PDI.
Nama “PDI Perjuangan” sebagai partai politik baru dengan cepat diterima oleh rakyat. Pemberitaan media selama satu dasawarsa terakhir juga telah memopulerkan nama PDI Perjuangan. PDIP juga mengenalkan lambang dan program-program utama partai kepada publik.
PDI Perjuangan tetap memegang prinsip menjadi rumah bersama bagi seluruh partai yang menjadi elemen fusi 1973, selama partai-partai tersebut (dan para pengurusnya) tetap masih menginginkan untuk berada bersama PDI yang baru.
PDIP adalah partai politik baru dalam pengertian de jure terkait dengan persiapan menuju Pemilihan Umum 1999. Namun, dalam konteks historis perjalanan politik Indonesia, PDIP adalah partai yang telah memiliki akar sejak masa lampau.
Berbeda dengan kelompok kepentingan, partai politik bertahan melewati pergantian-pergantian dinamika politik dan masa pemerintahan yang berbeda-beda.